... saat ini perhatian kami terpusat memastikan warga kami di Baghdad aman... "
Sydney (ANTARA News) - Australia, Jumat, akan memberangkatkan satu detasemen kecil tentara guna melindungi kedutaan besarnya di Baghdad dalam menghadapi serangan pasukan kelompok ISIL.

Keputusan itu menyusul sikap sekutu utamanya, Amerika Serikat, yang memberangkatkan 275 anggota pasukan untuk membantu warga mereka dan melindungi fasilitas diplomatik negara itu di ibukota Irak.

Seorang perempuan juru bicara bagi Menteri Pertahanan Australia, David Johnston, mengatakan, satu unit kecil Pasukan Pertahanan Australia diberangkatkan untuk menangani masalah keamanan di kedutaan besar mereka di sana. 

Jumlah pasti pasukan itu tidak disebutkan. "Maksud dari tindakan ini adalah murni untuk bersiap-siap bila diperlukan mengungsikan kedutaan besar kami," tambahnya.

Awal pekan ini Australia mengungsikan sejumlah pegawai kedutaan sehingga tersisa hanya mereka yang menangani tugas-tugas penting saja.

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, Jumat, menyampaikan kekhawatirannya atas keselamatan pegawai Australia yang terkurung di kota Baghdad.

Ia mengatakan setiap pihak agar tidak meremehkan ancaman oleh kelompok Suni, Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), yang semakin mendesak menuju ibukota Irak setelah menaklukkan pasukan pemerintah di utara.

"Pada saat ini perhatian kami terpusat memastikan warga kami di Baghdad aman dan kami bisa memindahkan mereka apabila diperlukan," katanya.

Australia telah menarik pasukannya yang menjaga kedutaan pada 2011, itu adalah saat terakhir kehadiran pasukan Australia di negara tersebut dan menyerahkan pengamanan kompleks diplomatik kepada perusahaan swasta.

Sebelumnya Australia menempatkan 2.000 tentara di Irak, jumlah terbesar di luar Amerika Serikat.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014