Jakarta, (ANTARA News) - Produsen mobil elektrik Amerika Serikat Tesla Motors Inc digugat di Tiongkok untuk kasus pelanggaran merek dagang.

Hal tersebut merupakan kejutan yang akan membayangi ambisi CEO Tesla, Elon Musk, untuk membuat Tesla berkembang pesat di Tiongkok. Negara tersebut merupakan negara dengan pasar terbesar untuk otomotif.

Tesla pada Januari mengatakan sengketa merek dagang dengan pengusaha Tiongkok Zhan Baosheng telah diselesaikan.

Zhan, menurut para pengamat, selama ini menjadi kendala bagi Tesla masuk ke Tiongkok.

Pabrik Tesla mulai mengirimkan sedan Model S untuk konsumen Tiongkok pada April.

Namun pengacara Zhan, Zhu Dongxin, mengatakan kliennya  mendaftarkan merek "Tesla" sebelum perusahaan AS tersebut datang ke Tiongkok.

Zhan membawa masalah Tesla ke pengadilan dengan tuntutan seluruh penghentian penjualan dan pemasaran mobil Tesla di Tiongkok.

Tuntutan lainnya adalah Tesla diminta menutup showroom dan stasiun penggisian listrik, ditambah tuntutan untuk membayar ganti rugi Zhan  23,9 juta Yuan atau Rp40 miliar.

Pengadilan Menengah Tingkat Tiga Beijing akan menyidangkan kasus itu pada 5 Agustus.

Tesla Tiongkok menolak untuk berkomentar dan Zhan menolak untuk di wawancara.

Kasus sejenis juga pernah dialami Apple Inc, Koninklijke Philips NV, dan Unilever NV di Tiongkok.

Zhan, yang mengklaim sebagai pemilik merek dagang "Tesla", telah lama menjadi gangguan bagi Tesla, produsen mobil yang berbasis di Palo Alto California.

Gara-gara Zhan juga kehadiran mobil Tesla tertunda di Tiongkok.

Zhan pada tahun 2006 meregistrasi merek dagang Tesla dalam bahasa Inggris maupun Tiongkok.

Dia pada masa lalu pernah ingin menjual label itu kepada perusahaan Tesla Amerika Serikat namun negosiasi tidak berhasil.

Pada Januari, Kepala Operasi Tesla Tiongkok Veronica Wu mengatakan perusahaan itu telah menyelesaikan sengkata merek dagang yang melarang penggunaan nama  "Te Si La", nama Tiongkok yang diinginkan Tesla di Tiongkok.

Gugatan Zhan membawa ketidakpastian pada ambisi Tesla di Tiongkok yang ingin menjadikan negara itu pasar terbersarnya tahun depan.

Apple Inc terlibat dalam kasus serupa selama bertahun-tahun sebelum mencapai kesepakatan 60 juta dolar AS tahun lalu untuk hak menggunakan merek dagang iPad di Tiongkok.


Penerjemah: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2014