Suasana kondusif seusai Pemilu Presiden 2014 memberi nilai positif bagi minat investasi dari luar negeri, mereka masih menunggu namun tanda-tandanya mereka yakin iklim investasi di Indonesia akan terjaga."
Bandung (ANTARA News) - Suasana pascapemilu Presiden 2014 yang kondusif membuat investasi di Indonesia, termasuk di Jawa Barat positif untuk mendatangkan pemodal baru, kata Ketua Kadin Jabar Bidang Perdagangan Luar Negeri dan Investasi Johny Andela di Bandung, Rabu.

"Suasana kondusif seusai Pemilu Presiden 2014 memberi nilai positif bagi minat investasi dari luar negeri, mereka masih menunggu namun tanda-tandanya mereka yakin iklim investasi di Indonesia akan terjaga," kata Johny Andela.

Ia menyebutkan, perkembangan situasi politik Indonesia, termasuk Jabar, pascapemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendapat perhatian besar banyak negara. Kondusivitas yang terjaga dapat memicu terciptanya iklim investasi yang sehat.

Menurut dia, sejumlah investor dari luar negeri telah menunggu untuk segera masuk menanamkan modalnya di Indonesia dalam bentuk proyek infrastruktur dan manufacture yang bisa memicu pertumbuhan lapangan pekerjaan baru.

"Investor China dan Jepang salah satunya, mereka sudah banyak yang berinvestasi di Indonesia dan memiliki referensi cukup terkait iklim usaha di Indonesia, pada intinya respon mereka positif," kata Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok itu.

Melihat kondisi ini, Jhonny menyatakan, pemerintah yang baru, siapa pun presidennya, idealnya dapat membuat iklim investasi menjadi lebih baik.

Iklim itu, jelasnya, tidak hanya dalam hal keamanan, tetapi juga beberapa kemudahan, seperti dalam hal perizinan.

"Harapan kami tidak ada lagi upaya-upaya oknum birokrasi yang memanfaatkan para investor untuk mengeruk keuntungan pribadi," katanya.

Ia menyebutkan, kasus kasua yang diungkap KPK terkait perizinan di Kabupaten Bogor dan Karawang adalah sebuah pembelajaran penting. Selama ini, perizinan untuk investasi menjadi kewenangan kota-kabupaten.

Tidak tertutup kemungkinan, hal itu dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab guna meraup keuntungan.

"Kami harap ke depan tidak ada lagi hal-hal seperti itu sehingga iklim dunia usaha kita berkembang positif," kata Johny Andela menambahkan. (S033/Y003)

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014