Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan infrastruktur jalur Kereta Api Makassar-Parepare sepanjang 144 kilometer diperkirakan menghabiskan biaya hingga sekitar Rp6,4 triliun berdasarkan data Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI).

"Pembangunan jalan KA Makassar-Parepare itu menghubungkan dua pelabuhan utama di Sulawesi Selatan," kata Sekretaris KP3EI Luky Eko Wuryanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Luky, dua pelabuhan utama tersebut yaitu Pelabuhan Parepare yang merupakan pelabuhan utama penghubung Sulawesi ke Kalimantan dan Pelabuhan Makassar yang merupakan hub regional penghubung Indonesia Barat dan Timur.

Ia berpendapat, pembangunan jalur kereta api tersebut dipastikan mengurangi biaya logistik angkutan barang dari kedua pelabuhan tersebut.

"Hingga saat ini, lahan yang telah dibebaskan dan sudah clear and clean untuk lintas Makassar-Parepare sepanjang 34 km di Kabupaten Barru," katanya.

Luky juga mengatakan, pembangunan Jaringan KA Trans Sulawesi yaitu Lintas Barat Koridor Sulawesi Bagian Utara, yang menghubungkan Bitung-Gorontalo-Tilamuta-Marisa-Kasimbar-Tobali-Palu, tengah dipersiapkan secara intens.

Data KP3EI juga mencatat, berbagai pencapaian percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di Koridor Ekonomi Sulawesi menunjukkan hasil sangat menggembirakan.

Pertama, tahun 2011 tercatat beberapa investasi yang sudah "groundbreaking" diantaranya 19 proyek untuk sektor riil dengan nilai investasi Rp37,2 triliun dan 16 proyek infrastruktur dengan nilai investasi Rp12,9 triliun.

Kedua, tahun 2012 terdapat dua proyek sektor riil yang telah "groundbreaking" dengan nilai investasi Rp9,7 triliun dan empat proyek infrastruktur dengan nilai investasi Rp2,1 triliun.

Ketiga, hingga akhir 2013 terdapat satu proyek sektor riil yang telah "groundbreaking" dengan nilai investasi sebesar Rp100 miliar dan dua proyek infrastruktur dengan nilai investasi sebesar Rp465 miliar.

Secara keseluruhan untuk Koridor Ekonomi Sulawesi jumlah investasi yang telah "groundbreaking" sebesar Rp62,72 triliun. (M040)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014