Guiyang (ANTARA News) - Sembilan-belas orang telah dikonfirmasi tewas sementara empat orang lagi masih belum ditemukan pada Sabtu, tiga hari setelah tanah longsor menimbun satu desa di Provinsi Guizhou, Tiongkok Baratdaya.

Tanah longsor lain pada Sabtu dini hari waktu setempat menerjang Desa Yingping di Kota Praja Daoping di Guizhou, tapi karena sudah dilakukan pengungsian, tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, kata beberapa sumber di markas pertolongan, Sabtu.

Dari 22 orang yang cedera dalam tanah longsor pertama, satu orang telah dipulangkan dari rumah sakit, dan tak satu pun orang yang cedera menghadapi ancaman kematian.

Petugas pertolongan terus mencari orang yang hilang.

Satu yang terdiri atas 10 ahli sedang menyelidiki penyebab tanah longsor tersebut dan memberi saran mengenai upaya pertolongan, kata markas itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.

Para ahli telah mengidentifikasi tiga daerah yang rentan tanah longsor, sementara 64 warga desa dari 17 rumah tanggal diungsikan pada Jumat sore (29/8).

Para penyintas diperkirakan akan dipindahkan ke rumah baru di tiga permukiman pada Juli, tambah markas terssebut.

Sebanyak 77 rumah roboh atau tertimbun ketika bukit setinggi 600 meter ambrol dan menimbun Yingping pada Rabu (27/8).

Warga mengatakan desa itu dihuni kebanyakan oleh anak kecil dan orang tua, saat tanah longsor menimbun, sebab banyak warga desa telah pergi ke kota besar untuk bekerja.

Bahan bantuan --termasuk tenda, air dan makanan-- telah dikirim untuk warga yang kehilangan tempat tinggal.

(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014