Yogyakarta (ANTARA News) - Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada menerjunkan 321 mahasiswa pemeriksa kesehatan hewan kurban di lima kabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Para mahasiswa itu rencananya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban sebelum dipotong (antemortem) dan setelah dipotong (postmortem) pada 4-6 Oktober 2014," kata Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM Joko Prastowo di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, penerjunan mahasiswa itu sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehataan Hewan.

"UU itu menegaskan bahwa pemerintah menjamin daging yang beredar di pasaran harus aman, sehat, utuh, dan halal atau sering dikenal dengan istilah ASUH," katanya.

Ia mengatakan pemeriksaan kesehatan hewan tidak hanya dilakukan menjelang Idul Adha tetapi rutin oleh instansi yang berwenang.

"Pada Idul Adha 1435 Hijriah ada 20 ribu sapi dan kambing yang disembelih sehingga membutuhkan tenaga pemeriksa kesehatan hewan yang lebih banyak," katanya.

Selain memastikan hewan yang disembelih sehat, kata dia, pemeriksa kesehatan hewan kurban itu diharapkan juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk mengetahui ciri-ciri hewan dan daging yang sehat dan tidak sehat.

Koordinator pemeriksa hewan kurban Heru Susetya mengatakan pengiriman mahasiswa pemeriksa hewan kurban merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan FKH UGM.

Selain bentuk realisasi program pengabdian kepada masyarakat, kegiatan itu diharapkan memberikan jaminan kepada masyarakat dalam memastikan hewan yang akan dikurbankan adalah hewan yang sehat dan bebas dari penyakit menular.

"Proses penanganan hewan juga dipastikan higienis, aman, utuh, dan halal," katanya.

Menurut dia, mahasiswa yang diterjunkan sebagai pemeriksa kesehatan hewan kurban adalah mahasiswa tingkat akhir dan beberapa mahasiswa koasistensi. Di lapangan, mereka akan dibantu oleh dosen pembimbing dan dokter hewan dari Dinas Pertanian setempat.

"Mereka ditempatkan di Kabupaten Kulon Progo, Bantul, Sleman, Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta. Keberadaan mereka memang dibutuhkan masyarakat yang sedang melaksanakan kurban," katanya.

(B015/M008)

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014