Istri saya sebenarnya protes, saat saya ditunjuk menjadi Menteri
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta agar para pejabat di Kementerian BUMN dan perusahaan milik negara pandai mengawasi istri masing-masing, agar tidak menjadi persoalan di kemudian hari.

"Yang menjabat itu bukan sang istri, tetapi suaminya. Jangan ada istri yang merasa ikut menjabat dan intervensi perusahaan," kata Dahlan, saat menggelar perpisahan di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Jumat.

Acara perpisahan tersebut dihadiri seluruh Deputi Kementerian BUMN, pejabat dan karyawan dari eselon I hingga pegawai tingkat rendah.

Menurut Dahlan, istri pejabat harus mendukung pekerjaan suaminya dengan kegiatan positif yang dilakukan di rumah.

"Belakangan, cukup banyak istri pejabat yang diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tersangkut sejumlah kasus," ujarnya.

Terkait hal itu, Dahlan mengatakan bahwa istrinya Nafsiah Sabri, yang kebetulan ikut dalam acara perpisahaan tersebut paling tidak setuju Dahlan masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

"Istri saya sebenarnya protes, saat saya ditunjuk menjadi Menteri. Dia takut, karena melihat fenomena banyak istri pejabat terseret kasus korupsi," ungkapnya.

Pada kesempatan itu pula, pria kelahiran Magetan, Jatim, 17 Agustus 1951 ini meminta maaf karena kegiatan Dharma Wanita BUMN dikurangi.

"Saya dan istri, minta maaf jika selama ini tidak banyak kegiatan Dharma Wanita, hanya akan merepotkan suaminya," kata Dahlan disambut tepuk tangan hadirin.

Dahlan juga menambahkan, selama ia menjabat sebagai Menteri BUMN tidak ada satu pun tindakan istrinya menekan deputi bahkan pejabat-pejabat BUMN lainnya.

"Tidak ada deputi yang ditekan oleh istri saya," ujarnya. 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014