Jakarta (ANTARA News) - Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) melakukan kegiatan diseminasi hasil penelitian dan pengembangan terapan, yang bekerjasama dengan Pusat Komunikasi Kementerian Perindustrian.

"Diseminasi dilakukan dalam rangka mensosialisasikan informasi hasil- hasil penelitian, pengembangan, dan perekayasaan (litbangyasa) yang siap dan telah diterapkan di berbagai industri dan kegiatan ekonomi lainnya," kata Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) Arryanto Sagala dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.

Arryanto mengatakan, hasil-hasil yang dilakukan oleh para peneliti dan perekayasa tersebut diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi industri dan kegiatan lainnya terutama dalam penanganan proses produksi maupun pengelolaan limbahnya agar tidak mencemari lingkungan.

"BBTPPI dalam mengemban tugas dan amanat telah berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat Industri dengan berbagai bentuk layanan yang sudah ada," katanya.

Kegiatan pelayanan kepada masyarakat, lanjut Arryanto, telah dilakukan sedemikian intens sesuai dengan kebutuhan masyarakat industri yang semakin hari dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing baik dalam lingkup nasional maupun internasional.

Menurutnya, libang teknologi pencegahan pencemaran industri BBTPPI telah diterapkan dan diuji cobakan di beberapa industri baik skala kecil, menengah maupun besar yang hasilnya cukup membantu industri dalam mengelola lingkungannya.

Sampai saat ini, telah diterapkan sebanyak 41 perusahaan atau industri maupun kegiatan ekonomi lainnya seperti Rumah Sakit dan laboratorium pengujian yang tersebar di beberapa propinsi seperti Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banda Aceh.

Litbang terapan teknologi pencegahan pencemaran industri dari tahun ke tahun mengalami peningkatan pelayanan pada industri, pada 2012 sebanyak empat perusahaan, 2013 sebanyak tiga perusahaan dan tahun 2014 sebanyak tujuh perusahaan.

"Diantaranya IKM Tahu Kab. Magelang dan Kab.Semarang, Industri Washing Jean Kab. Pekalongan, Laboratorium KLH Banda Aceh dan BLH Kabupaten Cilacap, PT. Puri Nusa Persada dan IKM Batik Banyumas," kata Arryanto.

Ia menambahkan, pengembangan Litbang terapan ini didukung oleh Ditjen IKM, seperti Teknologi pengolahan limbah cair tahu di Kab. Magelang, pegaraman di Kab. Pati, pemanfaatan buah mangrove di Kab. Kendal dan produksi pupuk organik cair di Gorontalo, Sidrap provinsi Sulawesi Selatan, Ciamis, Jember dan Lampung.

Hasil litbang ini adalah kerja nyata dari seluruh peneliti dan semua komponen BBTPPI yang merupakan salah satu bentuk pengabdian lembaga litbang Kementerian Perindustrian kepada daerah dalam mendukung program pengembangan IKM dan wirausaha baru.

Kemudian, tambah Arryanto, meningkatan penyerapan tenaga kerja, meningkatkan daya saing industri, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain melakukan kegiatan litbang, BBTPPI juga memiliki jasa layanan pengujian laboratorium, sertifikasi serta konsultansi teknologi dan manajemen lingkungan. Di bidang pengujian laboratorium, BBTPPI telah menjadi mitra masyarakat industri dalam memberikan jasa layanan laboratorium uji untuk komoditas lingkungan dan aneka produk yang sudah terakreditasi oleh KAN sejak tahun 1999.

Pengguna jasa laboratorium uji BBTPPI di sektor industri, antara lain industri tekstil, Industri logam, Industri semen, industri makanan dan minuman, juga perusahaan BUMN, antara lain: PT Pertamina RU IV Cilacap, PT. Pertamina RU V Balikpapan, PTPN IX.

Selain itu, adapula industri skala nasional, diantaranya: PLTU Tanjung Jati B, PLTU Cirebon, PLTU Rembang, PLTP Unit Dieng, PT Astra (Perkebunan Sawit).

"Untuk mendukung pertumbuhan industri yang berorentasi pada jaminan kualitas produk yang ramah lingkungan, BBTPPI juga memberikan sertifikasi baik pada Sistem Mutu ISO-9001, Sistem Manajemen Lingkungan 14001 maupun Standart Nasional Indonesia (SNI)," ujar Arryanto.

Pengoperasian lembaga sertifikasi ini didukung dengan para asesor dan tenaga ahli yang sudah tersertifikasi. Tercatat sebagai pelanggan adalah BUMN, Industri makanan-minuman, industri garam, Industri tepung terigu, tekstil, pupuk dan lainnya.(*)

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014