Warsawa (ANTARA News) - Anggota NATO Polandia Selasa mengatakan akan memperoleh drone tempur sebagai bagian dari perubahan pasukan bersenjatanya bernilai multi-miliar-euro di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia atas perannya dalam krisis Ukraina.

"Kami akan menggunakan pesawat nirawak (drone) ini untuk mempertahankan wilayah kami," kata Wakil Menteri Pertahanan Czeslaw Mroczek kepada AFP.

"Rekan Ukraina saya memberitahu saya bahwa salah satu masalah utama mereka adalah fakta drone Rusia beroperasi di ruang udara Ukraina untuk lingkup target artileri. Ukraina tidak berdaya dalam situasi ini, dan jadi ini adalah jawaban kami," kata Mroczek.

Warsaw akan mulai memperoleh drone pengintai pada tahun 2017 dan model serangan pada 2018-2019, ia menambahkan.

Dia mengungkapkan bahwa pembicaraan sedang berlangsung dengan produsen AS, antara lain, untuk kendaraan udara tempur tak berawak atau CUAV.

Polandia telah mengalokasikan 33,6 miliar euro (42 milyar dolar AS) untuk meng-upgrade peralatan militernya lebih dari satu dekade, termasuk memperoleh perisai rudal dan sistem anti-pesawat, pengangkut personel lapis baja dan kapal selam di samping untuk drone.

Eskalasi ketegangan dengan Rusia atas perannya dalam krisis Ukraina telah membunyikan alarm pada sisi timur NATO di negara-negara yang dulunya di bawah Jempol Moskow.

Ketegangan telah meningkat lebih lanjut pada saat NATO mencegat pembom berkemampuan nuklir Rusia dan pesawat tempur lainnya di wilayah udara Eropa pada lebih dari 100 kali sehingga sepanjang tahun ini, tiga kali lebih banyak daripada di seluruh tahun 2013. (AK)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014