Harbin (ANTARA News) - Pemerintah di Tiongkok Timurlaut, Kamis, mengatakan mereka menemukan jejak harimau liar Siberia di satu lahan pengembangbiakan pohon yang terletak sekitar 160 kilometer dari Kota Harbin.

Jejak itu merupakan bukti pertama keberadaan spesies yang terancam punah tersebut dan ditemukan sangat dekat dengan Harbin, Ibu Kota Heilongjiang, kata seorang pejabat di Administrasi Industri Kehutanan Heilongjiang.

Warga desa Xu Baogui, seorang pekerja di pengembangbiakan pohon "Chonghe", mengatakan kepada pemerintah pada Senin (3/11) salah satu sapinya terluka dan anak sapinya telah hilang.

Bangkai anak sapi tersebut belakangan ditemukan dengan luka-luka yang mendukung teori bahwa seekor kucing besar telah menyerangnya, demikian laporan Xinhua.

Jejak kaki, yang belakangan dikonfirmasi pemerintah sebagai jejak harimau Siberia, juga ditemukan tak jauh dari tempat itu.

Warga di daerah tersebut telah diberitahu agar berhati-hati.

Sejak Juni, bukti mengenai hewan liar Siberia ditemukan di pedalaman Heilongjiang berkat berkurangnya kegiatan manusia di daerah pemulihan hutan dan habitat.

Harimau Siberia, salah satu hewan paling langka di dunia, hidup terutama di Rusia Timur, Tiongkok Timurlaut dan beberapa bagian utara Semenanjung Korea.

Kurang dari 500 harimau Siberia diduga masih ada di alam liar.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014