Negara, Bali (ANTARA News) - Konsumen yang menggunakan elpiji isi tiga kilogram meningkat 50 persen, di Kabupaten Jembrana, Bali, yang diduga karena naiknya harga elpiji isi 12 kilogram.

"Sejak harga yang 12 kilogram naik awal tahun ini, banyak konsumen beralih ke elpiji tiga kilogram. Akibatnya, selain kami kewalahan memenuhi pesanan, juga elpiji yang 12 kilogram tidak laku," kata Dewi, salah seorang penjual elpiji, di Negara, Kamis.

Menurutnya, harga elpiji 12 kilogram dari pangkalan yang sebelumnya Rp113 ribu naik menjadi Rp133 ribu, sehingga pengecer menjualnya Rp150.000.

Dengan harga setinggi itu, ia mengatakan, konsumen beralih ke elpiji tiga kilogram yang harga di tingkat pengecer hanya Rp20.000.

"Selisih harganya kan lumayan jauh, sehingga warga memilih pindah ke yang tiga kilogram dengan pertimbangan menghemat pengeluaran rumah tangga," ujarnya.

Dari Pande, salah seorang agen gas elpiji diperoleh keterangan, pesanan elpiji isi tiga kilogram naik hingga 50 persen sejak awal tahun.

"Kami berusaha untuk memenuhi pesanan dari pengecer. Naiknya hampir 50 persen dibandingkan sebelum harga elpiji yang 12 kilogram naik," katanya.

Dari 560 elpiji tiga kilogram yang dirinya terima setiap hari, ia mengaku, seluruhnya terjual bahkan kadang kekurangan untuk memenuhi pesanan.

Sementara untuk elpiji 12 kilogram, ia mengungkapkan, terjadi penurunan pesanan yang sebelumnya rata-rata 12 tabung setiap hari, kini hanya 5 sampai 10 tabung.

"Dari pengecer kami mendapatkan informasi, yang masih bertahan menggunakan elpiji isi 12 kilogram dari kalangan industri dan usaha rumah makan," ujarnya.

Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015