Bangkalan (Antara) - Kasus asusila yang dilakukan oleh Ketua Komisi A DPRD Bangkalan, Madura, Jawa Timur Kasmo, mengejutkan semua anggota DPRD setempat.

Mereka tidak menyangka Kasmo yang memiliki nama lain Aldi Alfarisi itu bisa terlibat kasus asusila sebab setiap harinya tidak ada tanda-tanda mencurigakan.

"Justru ketua Komisi A Pak Kasmo itu yang menyetujui agenda sidak ke tempat usaha galangan kapal di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Kamal, Bangkalan," kata Sekretaris Komisi A DPRD Bangkalan Mahmudi, Selasa.

Mahmudi mengaku, pada malam harinya, yakni Senin (2/1) dirinya menghubungi Kasmo melalui saluran telepon menanyakan rencananya agenda sidak ke lokasi galangan kapal itu.

Saat itu, Kasmo menjawab bahwa sidak tetap dilakukan dan ia meminta semua anggota komisi sudah berada di DPRD Bangkalan, sebelum pukul 09.00 WIB, karena sidak diagendakan pukul 09.00 WIB.

"Tepat pukul 09.00 WIB tadi pagi, saya telepon lagi Pak Ketua, tapi telepon selulernya sudah off. Kami tidak tahu kalau ia sudah ditangkap polisi," katanya.

Meski tanpa Ketua Komisi A, sidak tetap dilakukan bersama 14 anggota komisi A DPRD Bangkalan lainnya.

Ketua Komisi A DPRD Bangkalan Kasmo ditangkap tim Jatanras dan Cobra Polda Jatim karena kasus pencabulan terhadap gadis di bawah umur. Gadis yang dicabuli wakil rakyat dari Partai Gerindra ini masih berusia 16 tahun.

"Selain Kasmo, kita juga menangkap rekannya itu," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono, dalam keterangan persnya di ruang lobi Polres Bangkalan, Selasa.

Selain terjerat kasus pencabulan, Kasmo, juga terindikasi melakukan pemalsuan dokumen negara, dalam hal ini, administrasi kependudukan.

Indikasi pemalsuan dokumen ini terungkap, setelah petugas melakukan penggeledahan saat menangkap Ketua Komisi A DPRD Bangkalan itu.

Saat itu, petugas menemukan dua buah kartu tanda penduduk (KTP) dari orang yang sama dengan nama berbeda. "Satunya atas nama Kasmo, dan lainya atas nama Aldi Alfarisi," ungkapnya.

Kasmo dikenal sebagai orang dekat mantan Bupati Bangkalan RKH Fuad Amin Imron yang kini ditahan KPK karena dugaan suap suplai gas. Polisi juga menyelidiki kemungkinan Kasmo terlibat dalam kasus penembakan aktivis LSM Anti-Korupsi Bangkalan Mathur Husairi beberapa waktu lalu.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015