Bekasi (ANTARA News) - Sejumlah pengelola pusat perbelanjaan di Kota Bekasi, Jawa Barat, memanfaatkan momentum perayaan Imlek sebagai ajang promosi kepada masyarakat.

"Ada banyak sekali rangkaian acara kita dalam rangka memeriahkan Imlek kali ini," kata General Manager Corporate Communications PT Summarecon Agung Tbk, Cut Meutia di Bekasi, Minggu.

Menurut dia, Summarecon selalu mengambil bagian dalam setiap agenda perayaan besar masyarakat dari berbagai latar belakangnya untuk ikut memeriahkan.

Menjelang perayaan Imlek 2015, Summarecon Mal Bekasi menggagas tema : From Shanghai With Love" dengan menghadirkan artis ternama serta pemasangan ornamaen Imlek yang unik.

"Malam ini, Minggu (15/2), pengunjung bisa menikmati makan malam romantis bersama orang terkasih dengan lantunan musik langsung dari grup Band Ungu," katanya.

From Shanghai With Love juga dimeriahkan dengan berdirinya panggung utama berbentuk replika bangunan kerajaan Tionghoa dengan ketinggian mencapai 7,5 meter, berikut pemasangan pohon Mei Hwa.

"Bagi pengunjung yang ingin diramal peruntungannya di tahun kambing kayu ini dapat mengunjungi booth fortune teller di area panggung utama hingga 8 Maret 2015 nanti," katanya.

Adapun pengelola Metropolitan Mal Bekasi melakukan hal serupa, namun kali ini dengan melibatkan kaum pelajar untuk membuat kerajinan tangan origami terbesar dan terbanyak.

Kegiatan itu berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) karena berhasil melipat 80 ribu origami bunga teratai yang dirangkai menjadi hiasan yang indah, Minggu (15/2).

"Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan siswa-siswi Sekolah Ananda Bekasi," kata General Manager Grand Metropolitan Mal Augusman.

Pengerjaan origami itu berlangsung selama dua pekan dan berhasil merangkai origami teratai dengan panjang mencapai 150 meter dan dipajang di area mal hingga perayaan Cap Go Meh.

"Kami pasang origami bunga-bunganya mulai hari ini hingga Cap Go Meh nanti supaya hasil karya murid-murid ini bisa ikut dinikmati semua pengunjung yang datang ke mari," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015