Denpasar (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi penyelenggaraan Festival Bhagavad Gita (FBG) yang kedua di Denpasar, Bali. Menurutnya, kegiatan FBG ini sangat positif tidak hanya untuk melestarikan nilai-nilai kitab suci, tapi juga menumbuhkan semangat anak muda Hindu kembali pada ajaran agamanya.

“Ini sesuatu yang sangat baik dan harus terus dilestarikan. Kami Kementerian Agama akan terus mendukung acara seperti ini dalam rangka nilai agama tetap bisa ada dalam setiap diri bangsa kita, khususnya anak-anak muda kita,” demikian ditegaskan Menag usai membuka FBG II di Gedung Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Pemprov Bali, Denpasar, Sabtu (22/2/2015).

Hadir dalam kesempatan ini, Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya, Kepala Dinas Kebudayaan yang mewakili Gubernur Bali, perwakilan Konsulat Jenderal India, perwakilan Pangdam 9 Udayana, perwakilan Kapolda Bali, Kadin Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Pemprov Bali, Presiden World Hindu Parisada (WHP) Ida Pradita, Anggota DPD RI I Gde Pasek Suardika, Tokoh Agama dan Budaya Bali, serta ratusan peserta FBG II.

Bahkan, Menag secara khusus meminta Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya yang juga hadir dalam kesempatan itu untuk memberikan perhatian pada penyelenggaraan kegiatan ini sehingga bisa diperluas dan bisa menyertakan semua kalangan.

Menag berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi bagian dari upaya Pemerintah dalam melestarikan dan mengimplementasikan nilai-nilai yang bersumber dari Kitab Suci agar tetap bisa terjaga dan terpelihara.

Sebelumnya, Penerjemah Bhagavad Gita Praburaja Dharmayasa juga menyampaikan bahwa antusiasme umat Hindu untuk memgikuti FBG II ini sangat besar. Menurutnya, FBG I hanya mengundang 400 orang namun yang hadir lebih dari seribu. Sehubungan itu, Dhramayasa berharap penyelenggaraan ini dapat dilakukan secara lebih luas.

Dharmayasa juga mengapresiasi kehadiran Menag. Menurutnya, kehadiran Menag telah memberi kesan tersendiri. “Kalau Bapak Menteri memberi perhatian seperti ini, tentu ini menjadi sesuatu yang sangat penting,” ujarnya.

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015