Bantul (ANTARA News) - Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Azis Hidayat mengatakan produksi padi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta melebih target nasional yang rata-rata 5,2 ton/hektare.

"Produksi padi Yogyakarta hasil monitoring panen paling rendah 7,5 ton/hektare, namun kalau di rata-rata bisa sembilan ton/hektare, jauh di atas target rata-rata nasional sekitar 5,2 ton/hektare," katanya di sela menghadiri panen raya di bulak Kalipakel Kabupaten Bantul, DIY, Kamis.

Menurut dia, berdasarkan hasil monitoring di lapangan produksi padi di wilayah DIY setiap kabupaten tidak sama misalnya di Kabupaten Bantul sekitar 11,2 ton/hektare sedangkan di wilayah Kabupaten Sleman 9,7 ton /hektare.

"Alhamdulillah tadi sudah dilaporkan dan sudah dilakukan ubinan bahwa rata-rata produksi (di Desa Donotirto) sekitar 11,2 ton per hektare, kemarin juga di Sleman sudah dilakukan ubinan sekitar 9,7 ton per hektare," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, karena produksi padi DIY yang melebihi target rata-rata nasional ini menyebabkan daerah ini beberapa tahun terakhir surplus terus dan mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakat daerah tersebut.

"Dan kemarin hanya ditarget dari Pak Menteri, bahwa Yogyakarta harus produksi 1 juta ton padi, berarti ada penambahan sekitar 200 ribu ton dibanding tahun lalu," katanya.

Azis mengatakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi produksi padi DIY hingga panen terakhir sudah mencapai 117 persen dari target setahun, bahkan produksi itu bisa terus bertambah karena masih ada sawah yang sedang panen.

"Masih banyak (sawah) yang dipanen, seperti di Sleman dan Bantul masih panen, makanya Insya Allah bisa mendekati 200 persen dari target tanam yang ditetapkan, ini istimewanya Yogyakarta, sesuai namanya DIY harus istimewa," katanya.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015