Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Rusia menangkap dua pria yang diduga membunuh tokoh oposisi Rusia, Boris Nemtsov, 27 Februari lalu.

Kedua tersangka yang bernama Anzor Gubashev dan Zaur Dadayev berasal dari Kaukasus Utara, daerah selatan Rusia yang bergolak.

Seperti dikutip saluran televisi Rossiya-24, Kepala Kepolisian Federal Rusia, Alexander Bortnikov, mengatakan penyelidikan tengah berlangsung dan Presiden Vladimir Putin telah diberitahu tentang penangkapan dua tersangka pembunuh Boris Nemtsov itu.

"Menurut penyelidik, tahanan terlibat dalam mengorganisir dan melakukan pembunuhan itu," kata Komite Penyelidikan Rusia pada Sabtu (7/3) seperti dilansir Sputnik, layanan berita multimedia milik pemerintah Rusia.

Nemstov (55) ditembak empat kali dari belakang oleh seorang pria bersenjata di dalam mobil yang sedang melaju ketika dia berjalan di sebuah jembatan dekat Kremlin pada 27 Februari 2015.

Seperti dilansir laman The Guardian, pembunuhan terhadap Boris terjadi dua hari sebelum ia akan memimpin unjuk rasa nasional untuk memprotes pemerintahan Kremlin. Alih-alih aksi protes, ribuan orang Rusia datang menghadiri pemakaman Boris Nemtsov.

Nemtsov memulai karir politiknya saat menjadi Gubernur Nizhny, Novgorod, di Rusia tengah dan menjadi wakil perdana menteri di ujung 1990-an di bawah pemerintahan Presiden Boris Yeltsin.

Setelah meninggalkan parlemen tahun 2003, ia membantu pembentukan beberapa partai dan kelompok oposisi di Rusia.

Penerjemah: Ella Syafputri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015