Saya kira memang diperlukan suatu pusat yang bisa mengelola hubungan (Asia Afrika-red) secara lebih sistematis,"
Jakarta (ANTARA News) - Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Politik Dewi Fortuna Anwar mengatakan, perlu dibentuk suatu lembaga yang menjadi pusat kerja sama wilayah Asia-Afrika.

"Saya kira memang diperlukan suatu pusat yang bisa mengelola hubungan (Asia Afrika-red) secara lebih sistematis," katanya kepada Antara di Jakarta, Sabtu.

Menurut Dewi, dunia internasional perlu menangani permasalahan yang terjadi di Asia-Afrika secara berkelanjutan.

Ia mengatakan, jika sejumlah negara Asia-Afrika ingin membangun kemitraan yang serius, maka diperlukan mekanisme kelembagaan untuk mengelolanya.

"Jadi jangan hanya di saat Indonesia ingat ketika mengadakan peringatan (Konferensi Asia Afrika) 10 tahun sekali baru ada peringatan. Hal itu tidak produktif," ujar Dewi yang juga merupakan pakar politik luar negeri.

Dewi menjelaskan lembaga tersebut nantinya dapat berguna untuk mendiskusikan penyelesaian masalah yang selama ini menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan oleh negara-negara anggota Gerakan Non Blok.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan mengusulkan pembentukan "Asia-Africa Center" dalam Peringatan ke-60 Konferensi Asia-Afrika sebagai pusat kerja sama antar negara Asia-Afrika.

Retno mengatakan, lembaga itu nantinya berfungsi untuk pertukaran pengetahuan dan diskusi serta memperkuat hubungan yang telah dibangun.

Kendati demikian, Menlu mengatakan perlunya dukungan dari negara lain untuk membentuk lembaga tersebut.

Indonesia akan menyelenggarakan forum peringatan KAA ke-60 pada 19-24 April di Jakarta dan Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Terkait kepala negara/pemerintahan yang akan menghadiri KTT KAA pada 22-23 April di Jakarta dan napak tilas KAA pada 24 April di Bandung, pemerintah menjelaskan hingga saat ini dua puluhan pemimpin telah mengonfirmasi kehadiran mereka.

Konferensi Asia Afrika dilaksanakan pada 1955 dan merupakan tonggak penting dalam sejarah sejumlah bangsa Asia dan Afrika.

Para delegasi yang berasal dari 29 negara peserta konferensi berkumpul di Bandung, Indonesia untuk membahas perdamaian, keamanan, dan pembangunan ekonomi di tengah-tengah masalah yang muncul.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015