Jakarta ANTARA News) - Vietnam, salah satu negara produsen karet dan juga anggota ASEAN segera bergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC).

"Di tengah merosotnya harga komoditas karet yang menyentuh 1,5 dolar AS per kilogram, Vietnam kelihatannya akan bergabung dalam ITRC. Indikasi dari Menteri Pertanian Vietnam jelas bahwa mereka mengalami hal yang serupa," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi, di sela-sela perhelatan World Economic Forum on East Asia (WEF-EA), di Jakarta, Senin.

Bachrul mengatakan, dari pembicaraan yang dilakukan Vietnam mengisyaratkan bahwa mereka juga tidak menginginkan turunnya harga komoditas karet tersebut semakin berlarut-larut dan akan segera melakukan pembahasan terkait hal tersebut.

"Nanti pada 8 Mei 2014 akan ada rapat kembali untuk karet tingkat menteri, dan setahu saya mereka akan diundang. Visi kita sudah sama," kata Bachrul.

Nantinya, lanjut Bachrul, kerja sama dalam bentuk ITRC tersebut bisa saja menjadi Regional Rubber ASEAN, atau tetap tripartit namun dengan menambahkan Vietnam di dalamnya.

"Bisa tetap jadi konsep ITRC dimana Vietnam sudah kita tarik, namanya tetap tripartit namun sudah empat negara," ujar Bachrul.

Sebelumnya, sebanyak empat negara anggota ASEAN yakni Indonesia, Vietnam, Thailand dan Malaysia akan melakukan pembahasan dalam upayanya untuk meningkatkan harga komoditas karet dan juga kopi yang saat ini mengalami penurunan.

Indonesia yang diwakili Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, telah melakukan pertemuan dan pembicaraan dengan Menteri Pertanian Vietnam, Cao Duc Phat, dan menyatakan bahwa empat negara anggota ASEAN Thailand, Malaysia, termasuk juga Indonesia dan Vietnam akan membahas tentang upaya untuk menaikkan harga karet alam dan juga kopi.

Sementara itu, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan serapan karet alam di dalam negeri, dimana saat ini dari total produksi yang sebanyak 3,1 juta ton per tahun hanya terserap 18 persen untuk kebutuhan industri lokal dan sisanya diperuntukkan ekspor.

Pemerintah berupaya meningkatkan penyerapan karet alam sebesar 100.000 ton per tahun yang akan direalisasikan pada tahun 2015 ini. Sehingga, total penyerapan karet alam dalam negeri minimal mencapai 700.000 ton.

Langkah yang diambil oleh pemerintah tersebut, dikarenakan berlimpahnya pasokan karet dunia dan menyebabkan harga karet alam hanya sebesar 1,5 dolar Amerika Serikat per kilogram atau setara dengan Rp18.000 per kilogram.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015