Banda Aceh (ANTARA News) - Stok sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) akan mendekati situasi "darurat" jika transportasi darat lintas timur tidak segera dipulihkan. "Banjir bandang telah memutuskan jalur transportasi darat dari Sumatera Utara ke Aceh. Jika jalur darat itu tidak segera dinormalisasikan maka stok kebutuhan sembako di Aceh dalam kondisi darurat," kata Penjabat Gubernur Provinsi NAD, Mustafa Abubakar, kepada wartawan di Banda Aceh, Senin. Namun demikian, ia menegaskan, pemerintah belum menetapkan status siaga atau darurat terhadap bencana banjir yang telah memutuskan arus transportasi darat, tapi kondisi saat ini dalam status darurat kebutuhan pokok. Menurutnya, meskipun persediaan beras di gudang Bulog masih mencukupi hingga beberapa hari mendatang pasca-Idul Adha 1427 Hijriyah, namun beberapa kebutuhan pokok lainnya seperti gula pasir di pasaran dilaporkan mulai krisis. Oleh karena itu, gubernur menjelaskan untuk mengatasi krisis sembako tersebut Pemerintah provinsi telah meminta bantuan Pemerintah Pusat agar mengerahkan kapal laut dan pesawat untuk mengatasi krisis bahan pokok, yang akan disuplai dari Sumatera Utara. "Jalur udara dan laut itu diperlukan jika kondisi cuaca belum membaik dan transportasi darat masih terputus," tambahnya. Dijelaskan, di daerah bencana seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, Gayo Lues, dan Aceh Utara, hampir seluruh pertokoaan penyedia kebutuhan pokok masyarakat terendam air, akibatnya barang dagangan tidak bisa digunakan. "Sesuatu yang membahagiakan kita, TNI AL, AU, AD dan Polri telah membantu sejumlah helikopter dan kapal untuk mendistribusikan logistik kepada masyarakat di wilayah terparah dilanda bencana, termasuk angkutan udara pesawat hercules untuk mengangkut barang kebutuhan dari Medan ke Aceh," kata dia. Selain itu, Mustafa menjelaskan, badan kemanusiaan dunia (PBB) dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat internasional (LSM/NGO) telah bersimpati untuk membantu korban banjir di beberapa kabupaten di pantai timur dan utara serta wilayah tengah Aceh. "Hari ini, tercatat sebanyak 27 truk bermuatan bahan makanan menuju ke pantai timur khususnya ke Aceh Tamiang, yang merupakan bantuan perdana LSM internasional dan negara donor dibawah koordinasi PBB yang berada di Aceh," ujar gubernur.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006