... belum mampu melahirkan pemerintahan yang efektif...
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta dan mantan aktivis 1998 dari Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta, Ubedilah Badrun, mengatakan cita-cita reformasi menjadikan Indonesia bangsa aman, mandiri, sejahtera, dan tidak korupsi belum tercapai.

"Di bidang politik belum mampu melahirkan pemerintahan yang efektif," kata Badrun ketika dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Direktur Pusat Kajian Sosial Politik Indonesia itu menjelaskan demokrasi Indonesia sejak 2004 hingga saat ini mengarah liberal, transaksional serta menimbulkan biaya politik besar yang memicu korupsi.

"Itu fakta yang bertentangan dengan cita-cita reformasi ketika kami berjuang meruntuhkan rezim diktator dan korup pada 1998," kata Badrun. 

Ubedilah menambahkan 17 tahun pasca-reformasi ini menjadi tantangan pemerintahan Joko Widodo untuk memimpin pemerintahan dan bangsa yang mandiri, serta tidak menuruti kepentingan partai politik tertentu.

"Keluarlah dari oligarki partai yang membuat pemerintah tidak bisa bekerja efektif dan benahi birokrasi pemerintah," kata dia.

Tantangan lain adalah meningkatkan keamanan dan kemandirian ekonomi dengan cara menumpas mafia penyedia kebutuhan pokok, di antaranya mafia migas, beras, gula, kedelai, dan ikan untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia.

Untuk beras, sebagai misal, walau stok nasional dikatakan pemerintah banyak dan lebih dari cukup, fakta di lapangan menyatakan harganya cenderung naik belakangan ini. 

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015