Damaskus (ANTARA News) - Sedikitnya 39 personel militer Suriah tewas selama pertempuran sengit yang berkecamuk melawan petempur ISIS di satu pangkalan terkepung di bagian utara negeri itu, kata satu kelompok pemantau pada Rabu (12/8).

Sebanyak 39 personel militer, termasuk 31 perwira, sejauh ini tewas selama pertempuran sengit yang berkecamuk sejak Minggu (9/8) di Pangkalan Udara Koerse di pinggiran Provinsi Aleppo, Suriah Utara, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.

Kelompok pengawas yang berpusat di Inggris tersebut mengatakan 33 petempur ISIS juga tewas selama pertempuran berkecamuk selama berhari-hari di Koerse.

Pangkalan udara itu telah lama dikepung oleh anggota IS, yang juga berulang-kali berusaha menyerbu instalasi penting tersebut, demikian laporan Xinhua. Namun semua upaya kelompok fanatik itu gagal.

Koerse, yang telah dikepung oleh gerilyawan sejak dua tahun lalu, adalah pangkalan udara terbesar di Suriah, yang terhampar di tanah seluas lima kilometer persegi dan meliputi Fakultas Penerbangan -- salah satu yang terbesar di Timur Tengah.

Pangkalan udara itu, yang dioperasikan oleh sebanyak 2.000 prajurit militer, dipandang sebagai benteng resimen di Aleppo. Beberapa kelompok gerilyawan dan mujahidin melancarkan beberapa upaya untuk menyerbu fakultas di instalasi tersebut, tapi tak berhasil akibat kuatnya penjagaan.

Pangkalan tersebut digunakan oleh pesawat tempur Suriah untuk menyerang daerah yang dikuasai gerilyawan dan posisi IS di Aleppo, yang menjadikannya sasaran untuk menghapuskan gerilyawan.

Militer Suriah telah kehilangan beberapa pangkalan udara penting karena direbut gerilyawan dalam beberapa tahun krisis itu, dan kehilangan Koerse akan menjadi pukulan keras buat militer Suriah.
(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015