Mekkah (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo awalnya hendak mengunjungi langsung anggota jamaah yang menjadi korban jatuhnya alat berat atau crane di Masjidil Haram, tetapi karena menghadapi faktor prosedur keamanan dari otoritas Arab Saudi, dia akhirnya mengutus Menteri Agama untuk mengunjungi para korban asal Indonesia di berbagai rumah sakit di Saudi.

"Presiden mengutus saya untuk mengunjungi korban di rumah-rumah sakit," kata Lukman di Mekkah, Arab Saudi, Jumat, usai mengunjungi tiga anggota jemaah calon haji yang menjadi korban crane jatuh di RS An Nur.

Ia mengatakan awalnya Presiden akan mengunjungi langsung anggota jemaah calon haji yang menjadi korban musibah di Masjidil Haram itu untuk kemudian berumrah.

"Namun pihak Arab Saudi tidak mengizinkan karena kondisi mataf sedang disterilisasi akibat alat berat runtuh," kata Lukman.

Kebetulan pada saat musibah terjadi, pada pukul 18.00 Waktu Arab Saudi (WAS) Presiden mendarat di Bandara International King Abdul Aziz, Jeddah.

Presiden pun, menurut Menag, sempat merasakan badai angin yang luar biasa itu.

"Pemerintah sangat berduka dengan musibah ini dan mengharapkan korban luka dan keluarga mereka memperbesar sabar," ujar Lukman.

Ia menegaskan anggota jemaah yang menjadi korban kecelakaan di Masjidil Haram itu baik dua orang yang meninggal dunia maupun luka-luka akan mendapat santunan sesuai ketentuan.

"Kami juga bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi segera melakukan pengobatan dengan tenaga medis profesional," kata dia.

Menag meminta Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat membuat hotline khusus yang bisa diakses keluarga korban dengan mudah guna mendapatkan informasi tentang keluarga mereka di Tanah Suci.







Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015