Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Setya Novanto mengapresiasi kesigapan Presiden Jokowi menghubungi Perdana Menteri Papua Nugini Peter Oneil hingga akhirnya dua warga negara Indonesia (WNI), Sudirman dan Badar, yang disandera di negara itu berhasil dibebaskan.

"Saya sangat mengapresiasi langkah cepat Presiden Jokowi, yang menelepon langsung Perdana Menteri Papua Nugini Peter Oneil, untuk meminta bantuan dan upaya pembebasan dua warga negara kita, yang disandera. Alhamdulilah keduanya saya dengar sudah dibebaskan melalui sebuah operasi khusus," kata Setya Novanto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Dua WNI yakni Sudirman dan Badar yang disandera kelompok bersenjata di Papua Nugini berhasil dibebaskan. Informasi ini diungkapkan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, Jumat, yang membenarkan kedua warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok bersenjata separatis di Papua kini sudah dibebaskan oleh tentara Papua Nugini.

Novanto menyatakan turut mengapresiasi TNI dan Polri yang tanggap dan sigap dalam mengatasi permasalahan penyanderaan ini, yaitu dengan membentuk pasukan penyelamatan khusus yang langsung bersiaga di perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini.

Selain itu dia mengatakan respon cepat Pemerintah Papua Nugini tentunya akan diapresiasi oleh Pemerintah Indonesia, dengan meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara, baik disektor keamanan dan pertahanan, ekonomi, pariwisata dan sektor lainnya.

"Sebagai rakyat Indonesia dan Ketua DPR RI, saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah Papua Nugini, yang telah membantu membebaskan dua rakyat Indonesia," ujarnya.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015