Tahun Baru Hijriah bagi umat Islam merupakan semangat baru, minimal menjadikan diri sebagai jiwa yang baru beranjak dari dosa yang kita lakukan, menjadi ajang taubat bersama-sama,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengajak umat Islam untuk memanfaatkan kesempatan pergantian Tahun Baru 1437 Hijriah sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas pertaubatan diri.

"Tahun Baru Hijriah bagi umat Islam merupakan semangat baru, minimal menjadikan diri sebagai jiwa yang baru beranjak dari dosa yang kita lakukan, menjadi ajang taubat bersama-sama," kata Said di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut Said, taubat bagi seorang Muslim memiliki arti penting karena akan memicu kualitas pribadi yang mumpuni. Alasannya, pertaubatan akan membuat seorang insan semakin sadar akan dosa-dosa yang diperbuatnya. Selanjutnya dengan taubat itu akan menjadi titik tolak seseorang untuk memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.

"Kalau banyak dosa itu akan membuat seseorang tidak akan percaya diri, pesimistis dan atau putus asa maka itu kunci kegagalan. Insya Allah dengan kita sering dengan bertaubat maka percaya diri tumbuh, jiwa bersih, maka semangat akan bangkit lagi, optimisme terbangun lagi," kata Said.

Secara umum, Said mengajak umat Islam untuk memperbaiki diri ke arah positif, baik secara sikap, semangat dan psikologi diri. Tahun baru harus dimaknai sebagai ajang evaluasi diri bukan untuk berhura-hura.

Said juga berharap dunia Islam menuju kepada kemuliaan karena sejauh ini banyak problem keumatan memilukan, seperti gencarnya migrasi Muslim menuju Eropa karena mendapati ancaman keselamatan dari negara asalnya.

"Banyak Muslim dari pusat-pusat kejayaan Islam masa lalu kini terpaksa ke Eropa. Di tahun baru Islam yang akan datang ini kita sadar keadaan Islam memilukan, Muslim banyak ke Eropa seperti dari Damaskus, Baghdad, Yaman dan kawasan Islam yang sempat jaya di masa lalu," katanya.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015