Jayapura (ANTARA News) - 14 jenazah dari 54 korban jatuhnya pesawat Trigana Air yang sudah tidak teridentifikasi dimakamkan secara massal di Kampung Sereh, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa.

Acara pelepasan 14 jenazah itu dilakukan di ruang jumpa pers Tim DVI Bid Dokkes Polda Papua, Jalan Jeruk Nipis, Kelurahan Wahno, Distrik Abepura, Kota Jayapura, dipimpin oleh Karo Rena Polda Papua Kombes Pol R Lucky S mewakili Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw.

"Sekali lagi atas nama Tim DVI, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya karena kita sudah tidak bisa mengidentifikasi korban, karena kondisi korban dan Hasil DNA yang kami ambil tidak dapat diidentifikasi," kata Kabid Dokkes Polda Papua, Kombes Pol Dr Ramon A.

Ke-14 jenazah yang akan dimakamkan secara bersamaan dan dikubur sesuai dengan nomor kantong dan batu nisan berdasarkan nama yakni, Yulita Kalapmabin, Manuela Uropmabin, Markus Kalakmabin, Laode Musran, Yana Pokka, dan Sukriani.

Lalu, Yan Wapdaron, Musfia, Thumeus Dubur, Yosia mote, Armaita, Theo Stiben Kalkmabin, Alindam Yawan dan Metodius DK Karubaba (bayi).

Sebelum pelepasan jenazah yang bergama Islam dibacakan doa oleh H Muhammad Ridwan dan untuk Nasrani oleh Pendeta Jhon Baransano serta untuk yang beragama Kristen Katolik oleh Pastor Pius Rettop.

14 jenazah itu kemudian dimasukkan dalam mobil jenazah dan ambulans yang sudah disiapkan lalu dibawa ke Kampung Sereh, Kabupaten Jayapura.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Patrige mengatakan belasan jenazah itu Selasa siang waktu Indonesia timur akan dimakamkan secara massal.

"Info bahwa kegiatan penguburan masal korban Trigana Air yang tidak teridentifikasi akan dilaksanakan siang ini," katanya.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015