Toboali (ANTARA News - Dua orang penambang timah inkonvensional di Desa Air Bara Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tewas tertimbun tanah longsor tambang tersebut.

"Kedua pekerja yang tewas tersebut yaitu David (25) merupakan pemilik tambang dan Ridiasyah (22) pekerja tambang," kata Kabag Ops Polres Bangka Selatan Kompol Yudha Wirajati seizin Kapolres Bangka Selatan AKBP.Satria Riskiano di Toboali, Jumat.

Ia menjelaskan peristiwa tanah longsor ini terjadi saat keduanya hendak membongkar peralatan tambang sekitar pukul 11.30 WIB, namun saat menarik pipa spiral, tiba-tiba tanah tambang longsor dan langsung menimbum kedua korban tersebut.

"Salah satu rekan kerja korban Muslimin (45) berhasil menyelamatkan diri, sedangkan keduanya tertimbum tanah longsor," ujarnya.

Ia mengatakan kedua korban berhasil ditemukan sekitar pukul 12.30 WIB atas bantuan warga dan pihak Kepolisian.

"Kedua korban berhasil ditemukan pada kedalaman delapan meter dari permukaan tanah," ujarnya.

Menurut dia para pekerja tambang ini bekerja di kedalaman sekitar delapan meter dari tanah asal, saat hendak membongkar pipa spiral peralatan tambang tiba-tiba runtuh dan kedua korban tidak sempat lagi menyelamatkan diri.

"Tanah longsor ini terjadi secara mendadak, sehingga kedua korban tidak berhasil menyelamatkan diri sehingga tewas karena tertimbun tanah, dan kedua korban sudah dikebumikan di Desa Air Bara yang disaksikan warga setempat," ujarnya.

Pewarta: Kasmono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015