Lombok (ANTARA News) - Lombok International Airport (LIA), Nusa Tenggara Barat, sedang membenahi area komersial demi meningkatkan kenyamanan para pengguna bandara ini.

General Manager PT Angkasa Pura I Lombok International Airport I Gusti Ngurah Ardita mengatakan sebagian tenan terpaksa direlokasi ke area lain, sedangkan sebagian tenan hanya ditata ulang.

Pembenahan dilakukan untuk mengiplementasikan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 129 tahun 2015 yang menyatakan ruang komersial maksimal 30 persen dari luas terminal.

"Saat ini kami sedang membenahi. Segera mungkin," kata Ardita kepada sejumlah wartawan di kompleks Lombok International Airport, Sabtu.

Ia mengatakan di terminal kedatangan di lantai 1 terdapat toko yang harus direlokasi ke area lain untuk memberikan ruang lebih lega kepada penumpang.

Sejumlah toko di terminal keberangkatan sudah dikosongkan pemiliknya, termasuk toko swalayan dari perusahaan waralaba yang kini sedang menjamur di Tanah Air.

"Nanti, deretan itu dibongkar. Kan isinya sudan kosong semua," katanya sambil menunjuk deretan toko telah kosong.

Ia mengatakan area komersial yang bersebelahan dengan ruang tunggu juga akan ditata ulang namun tidak sampai merelokasi ke tempat lain.

Pintu pemeriksaan untuk masuk ruang tunggu akan digeser dekat pintu utama terminal keberangkatan.

Jika ada pesawat yang mengalami penundaan penerbangan, maka penumpang bisa menunggu tidak saja di ruang tunggu yang memiliki kursi tapi juga di kafe yang berada di dalam ruang keberangkatan.

Menurut dia, pihak pengelola bandara juga akan memeriksa jenis barang yang bisa dijual di gedung keberangkatan agar sesuai dengan aturan keselamatan penerbangan.

Sejumlah penataan bandara itu yang sedang dilakukan adalah kebijakan satu pintu masuk untuk para kru pesawat dan para petugas untuk masuk ke area parkir pesawat.

"Ada petugas yang memeriksa setiap orang yang masuk ke pintu itu. Tanda pengenal juga akan dicek oleh petugas," katanya.

Lombok Internasional Airport berdiri di atas lahan 511 hektare atau lahan bandara terluas yang dikelola PT Angkasa Pura I.

Bandara itu mampu menampung tiga juta penumpang per tahun dan pada 2015 jumlah penumpang mencapai 2,7 juta orang.

Bandara yang digunakan sejak November 2011 itu, merupakan bandara baru yang menggantikan Bandara Selaparang di Kota Mataram yang kini dipakai untuk latihan dan pesawat pribadi.

Pewarta: Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016