Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan pemerintah Norwegia dan Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) Indonesia menggelar Festival Iklim yang dilaksanakan pada 1-4 Februari 2016 di Jakarta.

Acara yang diberi tajuk "<2 Derajat Celcius Untuk Kesejahteraan Rakyat dan Generasi Mendatang" itu diisi dengan seminar, diskusi interaktif, pemeran, pengendalian perubahan iklim serta berbagai kegiatan lainnya yang melibatkan 75 lembaga.

"Konferensi Perubahan Iklim COP21 Paris yang diikuti 200 negara maju dan negara berkembang menghasilkan Kesepakatan Paris untuk mengurangi bahkan menghentikan emisi karbon secepat mungkin," kata Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Nur Masripatin di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut, ia sampaikan dalam Konferensi Pers Terkait Urgensi Isu Perubahan Iklim dan Rencana Pelaksanaan Festival Iklim di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Menurutnya, para ahli juga mengatakan apabila laju kenaikan suhu bumi melebihi batas 2 derajat celcius, maka perubahan iklim akan sulit dibendung dan menimbulkan bencana skala besar.

"Pemerintah Indonesia sendiri telah berkomitmen menurunkan emisi karbon sebesar 29 persen pada 2030 mendatang," tuturnya.

Ia menjelaskan festival iklim yang digelar selama empat hari itu menjadi wadah tepat untuk menyampaikan poin-poin dalam Kesepakatan Paris kepada para pemangku kepentingan terkait perubahan iklim di Indonesia dan publik.

Festival Iklim, kata dia, memberikan informasi dan mengkomunikasikan hasil-hasil pengamalan terbaik yang terjadi di nasional dan sub-nasional kepada seluruh masyarakat sejalan dengan Kesepakatan Paris meliputi isi mitigasi, adaptasi, keuangan, transparansi, peningkatan kapasitas, dan transfer teknologi.

"Berbagai seminar dan diskusi interaktif bertujuan menghimpun ide atau gagasan dan langkah-langkah stakeholder sebagai landasan pelaksanaan pengendalian iklim global dan nasional," ucap Nur.

Dengan demikian, kata dia, memudahkan pemahaman sehingga mengakselerasi pelaksanaan agenda bersama dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016