Bandung (ANTARA News) - Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan tim Laboratorium Forensik Mabes Polri telah diterjunkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran sumur minyak RDG-47 milik Pertamina di Kabupaten Majalengka.

"Sudah langsung turun tuh hari ini tim forensik, kita turun ke lokasi," kata Pudjo melalui telepon seluler, Selasa.

Ia menjelaskan tim Laboratorium Forensik Polri itu untuk mengetahui penyebabnya yang dikhawatirkan ada unsur kelalaian, kesengajaan atau hanya kecelakaan kerja.

"Untuk mengecek apakah ada kelalaian, kesengajaan, sabotase, atau kecelakaan kerja murni," katanya.

Sementara hasil di lokasi bekas kebakaran, kata Pudjo, Polda Jabar belum mendapatkan laporannya.

"Belum ada laporan, saat ini masih menunggu tim forensik Mabes Polri," katanya.

Kebakaran sumur minyak RDG-47 milik Pertamina terjadi Senin (8/2) dini hari menyebabkan seorang pekerja meninggal dunia dan enam pekerja mengalami luka bakar.

Seluruh korban yang mengalami kecelakaan kerja itu berstatus kerja kontrak dengan PT. Pumpindo.

Para korban luka bakar sudah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

Peristiwa itu bermula ketika operasi, tiba-tiba muncul api dari arah tangki kemudian api menyebar ke arah rig di area sumur yang mengakibatkan rig terbakar diantara cellar-meja bor-tangki.

Selanjutnya operasi dihentikan lalu dilakukan penanganan sementara dengan mematikan semua kelistrikan dan pemadaman oleh alat pemadam yang sudah tersedia.

Selanjutnya kendaraan pemadam kebakaran tiba ke lokasi untuk melakukan pemadaman hingga akhirnya api berhasil dipadamkan, sekitar Pukul 06.45 WIB.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016