Jayapura, Papua (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Papua memastikan kematian empat karyawan Modern Group di Kampung Angengang Distrik Sinak Kabupaten Puncak, Selasa  lalu adalah selain tewas akibat ditembak juga karena telah dianiaya.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw kepada Antara, di Jayapura, Kamis, menyatakan, sebelum diserahkan kepada keluarga mereka untuk dimakamkan, keempat korban lebih dulu diautopsi di RS Bhayangkara, kemarin.

Walaupun sudah dipastikan meninggal dunia akibat ditembak namun polisi belum dapat mengetahui jenis senjata yang digunakan dan kaliber peluru yang digunakan untuk menembak korban.

"Kita tunggu saja hasil pemeriksaan lebih lanjut," ujar Paulus Waterpauw.

Berkaitan tindaklanjut pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata, Kapolda Papua tegas mengatakan, selain akan menggelar operasi penegakan hukum, juga akan terus mengejar pelaku.

Saat ini 75 anggota gabungan polisi dan TNI sudah berada di Sinak dan siap mengejar kelompok tersebut.

Sedangkan untuk operasi penegakan hukum masih menunggu persetujuan dari pusat, mengingat operasi harus berlanjut sehingga hasilnya maksimal, apalagi kondisi geografis daerah itu membutuhkan penanganan serius, kata Paulus.

Penyerangan oleh kelompok Yambi diduga dipimpin Lekagak Telenggen dan mengakibatkan empat karyawan Modern Group tewas mengenaskan.

Keempat korban adalah Anis, Andi, Daud, dan David. Jenazah mereka sudah berada di kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan.

Anis dibawa ke Makassar kemarin untuk selanjutnya dimakamkan di Toraja, sedangkan tiga jenazah lainnya dimakamkan di Depapre, Kabupaten Jayapura.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016