Pekanbaru (ANTARA News) - Satgas Udara kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) Provinsi Riau menerbangkan satu unit helikopter jenis MI-8 untuk melakukan pengeboman air atau "Water Bombing" di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.

"Pengebom air hari ini ke Cagar Biosfer Bukit Batu, Bengkalis. Operasi pertama ada 20 kali pengeboman air," kata Kadis Ops Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru Kolonel Penerbang Yani Amirullah di Pekanbaru, Senin.

Ia melanjutkan, setelah operasi pertama, Helikopter melakukan pengisian bahan bakar di Kota Dumai dan melanjutkan 21 kali operasi di lokasi yang sama.

Dari total 41 operasi pengeboman air selama lima jam itu, ia mengatakan berhasil memadamkan satu titik api yang terpantau Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru pada Senin pagi tadi.

Ia mengatakan diarahkannya helikopter tersebut ke Giam Siak Kecil setelah adanya permintaan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Selain pengeboman air, penanggulangan kebakaran lahan itu juga dilakukan oleh tim gabungan melalui jalur darat.

"Alhamdulillah hasilnya cukup berhasil. Data BMKG terakhir titik panas di Riau turun drastis hanya tinggal satu titik dari 27 titik tadi pagi," jelasnya.

Sebelumnya pada Senin pagi tadi, BMKG Pekanbaru merilis 27 titik panas di Riau. Keberadaan titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan terpantau di delapan kabupaten dan kota di Riau.

Yani menjelaskan Satgas Udara Karlahut Riau sementara ini diperkuat dua unit Helikopter untuk keperluan pengeboman air.

Ia mengatakan helikopter jenis MI-8 tersebut akan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Keberadaan titik panas di Riau cenderung fluktuatif karena di wilayah pesisir Riau terpantau minim curah hujan.

Sebelumnya dalam kunjungannya ke Pekanbaru, Panglima Daerah Militer I/Bukit Barisan Mayjen Lodewyk Pusung menegaskan agar jajarannya meningkatkan upaya pencegahan Karlahut di Riau.

Untuk memaksimalkan upaya pencegahan, ia memerintahkan jajarannya melakukan upaya pemetaan wilayah yang berpotensi terbakar. "Saya sangat yakin upaya ini akan berhasil," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut ia tidak segan mengancam akan mencopot jajarannya yang wilayahnya "kecolongan" hingga terjadi Karlahut.

Pewarta: Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016