Nunukan (ANTARA News) - Konsulat RI di Tawau, Negeri Sabah, Malaysia, menyatakan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi sandera dan kena tembak kelompok Abu Sayyaf dirawat di satu rumah sakit di Tawau.

"Saya sudah mengecek, WNI korban tembak Abu Sayyaf di Rumah Sakit Tawau belum stabil (kondisinya) akibat luka parah yang diderita," kata Konsul RI Tawau Abdul Fatah Zainal saat dihubungi melalui telepon dari Nunukan, Selasa.

Ia mengutarakan Konsulat RI Tawau terus memantau perkembangan kondisi Lambos Simanungkalit, anak buah kapal TB Henry/Barge Christy yang kena tembak kelompok Abu Sayyaf.

Abdul menjelaskan tembakan menyebabkan luka pada bagian ketiak kiri hingga menembus dada Lambos. Luka itu membuat kondisinya tidak stabil sehingga membutuhkan perawatan lebih intensif.

Aparat kepolisian Malaysia, Komando Keamanan Sabah Timur (Eastern Sabah Security Command/ESSCOM) berhasil menyelamatkan Lambos dan lima anak buah kapal lain pada 15 April 2016 pukul 18.32 waktu setempat, saat kelompok bersenjata asal Filipina menyanderanya di Pulau Ligitan dalam perjalanan pulang menuju Tarakan, Kalimantan Utara.

Anak buah kapal lain yang diselamatkan aparat keamanan Malaysia terdiri atas Yohanis Serang, Sembara Oktapian, Leonard Bastian, Rohaidi dan Royke Fransy Montolalu.

Setelah diselamatkan korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Tawau untuk mendapatkan perawatan medis, kata Abdul.

Setelah kondisi mereka pulih, Konsulat RI Tawau akan berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia untuk memulangkan mereka.

Sementara empat warga lain yang bernama Moch Ariyanto Misnan, Lorens MPS, Dede Irfan Hilmi dan Samsir masih disandera kelompok Abu Sayyaf dan belum diketahui keberadaannya.

Pewarta: M Rusman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016