Kecepatan kita dalam selesaikan scooping papers CEPA sangat dihargai ..."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa masyarakat Eropa mengapresiasi dan memberikan harapan yang tinggi atas peran Indonesia dalam mempromosikan perdamaian dunia.

"Apresiasi dan harapan yang tinggi terhadap peran Indonesia untuk perdamaian melalui pengembangan Islam moderat, yang demokratis dan toleran," kata Jokowi dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma usai tiba dari lawatan ke Eropa, Sabtu.

Menurut Presiden, nilai Islam yang moderat tersebut menjadi aset diplomasi yang penting bagi Indonesia di mata masyarakat internasional.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan Uni Eropa (UE) menyambut positif kebijakan deregulasi ekonomi yang dilakukan pemerintah.

Presiden menjelaskan dalam pertemuannya dengan Presiden Komisi Eropa Jean Claude Juncker diharapkan negosiasi prinsip dasar (scooping paper) perjanjian kemitraan ekonomi secara komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) segera dimulai.

Indonesia dalam hal ini siap melakukannya sejalan dengan komitmen yang bertujuan membuat ekonomi lebih terbuka dan kompetitif.

"Kecepatan kita dalam selesaikan scooping papers CEPA sangat dihargai, dan kita tinggal lanjutkan kepada negosiasinya," demikian Presiden Jokowi.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan bahwa Presiden juga bertemu dengan banyak pimpinan eksekutif (chief executive officer/CEO) perusahaan di Eropa.

Beberapa pertemuan dengan pimpinan perusahaan dilakukan di Berlin antara lain dengan CEO Mayer Werf GambH & Co KG, CEO Ferrostadt GambH dan CEO Bayer.

Kemudian, pengusaha Indonesia dan Inggris menandatangani kesepakatan bisnis senilai 19,02 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Selain itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia juga mencatat empat kesepakatan bisnis dengan nilai keseluruhan 606 juta dolar AS ditandatangani dalam Forum Bisnis Indonesia dan Belanda di Den Haag pada Jumat (22/4).

Pewarta: Oleh Bayu Prasetyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016