Hari ini diberikan, sebulan kemudian harus bayar,"
Serpong (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengharapkan agar Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga dapat dikonversi menjadi modal ventura untuk pengembangan startup sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi digital.

Menteri Komunikasi dan Informatika di Indonesia e-Commerce Summit and Expo (IESE) di ICE BSD, Serpong, Banten, Rabu, mengatakan pengembangan startup tidak bisa dilakukan bila menggunakan skema KUR sebagai pembiayaan. Hal ini karena KUR merupakan pinjaman, yang berarti harus dikembalikan.

"Hari ini diberikan, sebulan kemudian harus bayar," katanya. Pinjaman diberikan kepada kegiatan yang sudah mapan, sehingga ada pendapatan yang berkelanjutan.

Padahal, startup merupakan bisnis rintisan. Untuk itu yang dibutuhkan adalah investasi. Oleh karenanya perlu konversi KUR menjadi investasi, misalnya mengubahnya ke dalam skema modal ventura (permodalan untuk startup), sehingga startup dapat dibiayai.

Menurut Rudiantara, bila skema modal ventura digunakan, maka badan usaha milik negara seperti Bahana atau Danareksa dapat menjadi penyalur dana tersebut.

Rudiantara menambahkan, pemerintah sendiri saat ini menargetkan mampu menciptakan 1.000 technopreneurs dalam lima tahun ke depan.


KUR

Selain itu, Rudiantara juga mendorong agar KUR dapat disalurkan kepada para UKM maupun merchant-merchant yang telah mapan di berbagai pasar digital seperti lazada, tokopedia, blibli.com maupun lainnya, agar semakin besar.

Menurut Rudiantara, para UKM e-comerce dan merchant-merchant tersebut dapat memperoleh KUR karena keberadaannya dan aktifitasnya jelas. Data transaksi yang dijalankan juga dapat dilacak oleh perbankan.

CEO Blibli.com Kusumo Martanto menyambut baik usulan Menkominfo agar UKM e-commerce dapat memperoleh KUR sehingga mendorong perkembangan ekonomi digital.

"Yang perlu diperhatikan adalah penyalurannya," katanya.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, untuk penyaluran KUR ke para UKM maupun merchant dapat dilakukan perbankan, sesuai dengan kaidah penyaluran kredit tersebut.

"Itu bisa terutama yang memiliki track recordnya yang baik. Tentu kita pelajari dulu," katanya.

Sementara itu, transaksi e-commerce pada 2020 ditargetkan dapat mencapai 300 juta dolar AS, berlipat 10 kali dibandingkan 2016 yang diperkirakan Menkominfo mencapai 30 juta dolar AS.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016