Jakarta (ANTARA News) - Puluhan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sudah membubarkan diri dari gedung KPK usai pembacaan permintaan maaf secara tertulis Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Senin.

Puluhan massa yang pada siang hari berdemo di depan gedung KPK dengan merusak fasilitas umum seperti tempat sampah dan pembatas jalan serta melempar batu ke arah gedung KPK dan mengenai kaca gedung tersebut bubar teratur pasca Pelaksana Harian (Plh) Kabiro Humas KPK Yuyuk Andriati membacakan permintaan maaf tertulis Saut Situmorang secara tertulis.

"Untuk kegiatan pengamanan hari ini ada aksi massa HMI mulai pukul 10.30 WIB, sampai saat tadi alhamdulillah bisa kita amankan, meski tadi ada sedikit trouble dan gesekan," kata Kapolsek Setiabudi AKBP Tri Yulianto di gedung KPK Jakarta, Senin.

Namun, tambahnya, mudah-mudahan tidak berdampak dan Insya Allah, masih relatif kondusif. Setelah ada penyampaian dari perwakilan KPK Kabiro Humas, apa yang jadi tuntutan mereka di luar tadi, alhamdulillah mereka menerima dan membubarkan diri, lanjutnya

Karena bentrok tadi setidaknya tiga orang luka dari 221 personel gabungan yang bertugas dari Polsek, Polres, maupun Polda, Korem, Reserse, Intel, Sabara dan Brimob.

"Kita akan lakukan langkah kepolisian kita, untuk demo besok kita akan koordinasi dengan Polres dgn Polda untuk pengamanan besok dan disesuaikan dengan besok," tambah Tri Yulianto.

Massa pada aksi siang hari bahkan mencoret-coret tulisan "Komisi Pembarantasan Korupsi" dengan dengan warna merah bertuliskan "Tangkap Saut Situmorang, Saut itu Orang Harus dipecat".

Selain itu, pos keamanan KPK juga turut dirusak. Massa bahkan melakukan aksi bakar di depan gedung KPK. Akibatnya, sepanjang ruas Jalan HR Rasuna Said Kuningan, Jakarta tersendat karena jalanan ke arah Mampang Prapatan ditutup.

Aksi tersebut diawali oleh pernyataan Saut Situmorang pada Talk Show di TvOne, Benang Merah bertajuk "Harga Sebuah Perkara" pada 5 Mei 2016. Saut menyinggung sejumlah kader HMI yang terbukti korupsi saat menjadi pejabat negara.

"Lihat saja tokoh-tokoh politik, itu orang-orang pintar semuanya, cerdas. Saya selalu bilang, kalau dia HMI minimal dia ikut LK 1, saat mahasiswa itu pintar, tapi begitu menjabat dia jadi curang, jahat, greedy," kata Saut pada acara terserbut.

Sejumlah kader HMI yang pernah terbukti bersalah melakukan korupsi dan kasusnya ditangani KPK adalah mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, mantan anggota badan anggaran DPR Wa Ode Nurhayati, mantan anggota Komisi VIII fraksi Golkar Zulkarnaen Djabbar sampai mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.

(D017/J003)

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016