Banyuwangi (ANTARA News) - Universitas Airlangga Kampus Banyuwangi mulai membuka dua program studi baru, yaitu kimia dan biologi sebagai persiapan pembukaan fakultas kedokteran di masa mendatang.

"Kami membuka jurusan kimia dan biologi yang nantinya bisa menunjang fakultas kedokteran yang akan dibuka di Banyuwangi. Kami buka dua prodi baru itu mulai 2017," kata Wakil Rektor II Unair Dr Muhammad Madyan, SE, MSi, M.Fin seusai menandatangani perjanjian pinjam pakai aset dengan Pemkab Banyuwangi untuk kepentingan pengembangan Unair tersebut sebagaimana dikutip pernyataan pers Pemkab Banyuwangi, Kamis.

Madyan mengatakan, tiap tahun peminat Unair Kampus Banyuwangi terus melonjak. Jumlah pendaftar melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mencapai tiga hingga empat kali lipat dari kuota.

"Tahun ini kami yakin jumlah peminat melonjak karena masyarakat berbagai daerah semakin banyak tahu bahwa Unair juga ada di Banyuwangi dengan proses seleksi dan perkuliahan yang sama standardnya dengan kampus kami yang ada di Surabaya," katanya.

Unair Kampus Banyuwangi memulai perkuliahan sejak 2014 dengan empat prodi, yaitu kedokteran hewan, kesehatan masyarakat, budi daya perikanan dan akuntansi. Jumlah mahasiswanya sebanyak 321 orang dari 17 provinsi, seperti Jateng, Jabar, Yogyakarta, Bali, DKI Jakarta, NTB, Jambi, Sumbar, Sulteng, NTT, Lampung, Kalbar, Sulsel dan Papua.

Selain membuka dua prodi baru untuk jenjang sarjana, Unair Banyuwangi membuka dua program magister, yaitu pengembangan sumber daya manusia (PSDM) dan kebijakan publik. Pembukaan dua program tersebut disesuaikan dengan kebutuhan daerah.

"Kami lihat saat ini Banyuwangi sedang fokus pada pengembangan SDM. Adapun untuk program kebijakan publik, kami berharap ini bisa mendorong peningkatan kualitas kebijakan publik di Banyuwangi demi kemajuan masyarakat. Untuk program magister, sudah resmi buka tahun ini," katanya.

Pembukaan jurusan baru, baik untuk sarjana maupun pascasarjana, kata dia, lantaran animo masyarakat luas untuk kuliah di Banywuangi juga semakin meningkat.

"Ternyata banyak calon mahasiswa dari berbagai daerah lebih memilih kuliah di Banyuwangi. Ini salah satu yang menjadi dasar membuka jurusan baru di sini," ujarnya.

Saat ini, tutur dia, sudah ada 32 dosen tetap yang tinggal di Banyuwangi. Untuk program magister yang dibuka tahun ini, para pengajarnya akan ditambah dengan kehadiran sejumlah guru besar dan pengajar minimal selevel doktor.

Ke depan, lanjut Madyan, beberapa program studi baru juga dipersiapkan. Di antaranya, pariwisata, radiologi, fisioterapi, matematika, psikologi, komunikasi, dan sastra Inggris untuk program sarjana.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi berdirinya program studi baru tersebut. Hal itu dinilai sejalan dengan keinginan pemda untuk melibatkan dunia pendidikan dalam pembangunan wilayah.

"Riset-riset dan program pemerintah sekarang tidak bisa hanya ditangani Bappeda, kita perlu melibatkan institusi perguruan tinggi. Dari empat prodi yang sudah ada saja, saya lihat banyak mahasiswa Unair Banyuwangi yang sudah membantu masyarakat," katanya.

Ada mahasiswa kedokteran hewan mendampingi peternak. Ada mahasiswa akuntansi yang mendampingi UMKM untuk menerapkan sistem akuntansi sederhana. "Ada juga mahasiswa budi daya perairan yang membantu budi daya lele dumbo," katanya.

Selain itu, kata Anas, dengan pembukaan program S2 di Unair Banyuwangi ini memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas SDM Banyuwangi.

Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016