Makassar (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut Kota Makassar sebagai kota investasi terbaik saat ini di Indonesia karena sudah menerapkan pola kemitraan atau public private partnership (PPP).

"Saat ini, Makassar adalah salah satu kota di Indonesia sebagai the best investment city karena sudah menerapkan public private partnership," ujar Ahok sapaan akrab Gubernur DKI Jakarta dalam surat elektronik yang diterima dari Kabag Humas Makassar Firman Pagarra di Jakarta, Rabu.

Ahok mengatakan, Kota Makassar yang sudah menerapkan Makassar Public Private Partnership dapat meningkatkan kedatangan para investor untuk berinvestasi di tempat itu.

Berbeda halnya degan Jakarta, karena segala kebijakan yang diambilnya dengan pelibatan investor hingga reklamasi Jakarta justru dituding tidak pro rakyat oleh lawan-lawan politiknya.

Kehawatirannya karena hal ini berimplikasi pada tidak nyamannya investor di ibukota negara untuk menanamkan investasinya, apalagi dalam jumlah besar.

"Susah karena kebijakan yang kita ambil itu dinilai tidak pro rakyat dan ini sebenarnya merusak iklim investasi," katanya saat menjadi pembicara di Indonesia Infrastructure Finance Conference (IFC) 2016 di Grand Hyatt, Jakarta.

Sejumlah investor delegasi negara-negara maju seperti Amerika, Australia, Cina, Belgia, Singapura, Hongkong, Malaysia, dan Thailand juga hadir dalam agenda yang berlangsung hingga 26 Mei itu.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto sendiri merupakan narasumber yang berpanel dengan Managing Director Penida Capital Advisor, Edward Gustely, Director and Chief Investment Officer-Domestic Client, Harold Tjiptadjaja itu banyak membahas pola kemitraan dalam pemerintahannya.

Danny Pomanto -- sapaan akrab Wali Kota Makassar pada kesempatan yang sama memaparkan berbagai keunggulan-keunggulan Makassar terhadap dunia investasi.

Ia menjelaskan posisi strategis Makassar baik secara nasional maupun dari sudut pandang internasional yang merupakan hub perdagangan karena berada persis di titik pusat negara Indonesia.

Selain itu konsep partisipasi publik yang sangat tinggi di kota yang dinahkodainya ini diyakininya dapat menguatkan ketahanan ekonomi daerah yang berimplikasi pada ketahanan ekonomi nasional.

Meski demikian, wali kota berlatar belakang arsitek ini mengakui masih terdapatnya sejumlah program strategis Makassar yang menantikan sentuhan investor.

"Beberapa program Makassar saat ini memang masih membutuhkan campur tangan investor dalam meningkatkan supra dan infrastruktur kami. Inilah yang akan kami kerjakan secara makasimal ke depan dan tentu dengan pelibatan investor di dalamnya demi mewujudkan Makassar dua kali tambah baik," pungkasnya.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016