"Tito sukses pimpin Densus, dia juga harus merancang polisi menjadi salah satu elemen pemberantasan korupsi, mengambil korupsi sebagai isu utama di kepolisian. Harusnya kepolisian paling kita andalkan dalam pemberantasan korupsi," tutur dia di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu.
Kemudian, mengenai isu senioritas di tubuh kepolisian, Fahri menganggap ini sebagai tantangan yang harus diselesaikan Tito.
"Soal senioritas, itu tantangan di kepemimpinan baru. Tito harus bisa meyakinkan tak ada lagi kubu-kubuan. Sekarang saatnya bersatu menjadi lembaga penegakkan hukum," kata dia.
Secara pribadi, Fahri menganggap keputusan Presiden Joko Widodo mencalonkan Tito sebagai Kapolri sebagai isyarat yang postif dalam mendukung percepatan reformasi di kepolisian.
"Kami cukup kaget dengan pilihan Pak Jokowi. Saya sendiri memberikan apresiasi pada Presiden, karena memilih calon yang tidak ada kontroversinya. Ini berikan isyarat baik, Presiden mendukung percepatan reformasi di kepolisian," tutur dia.
"Saya membayangkan Pak Tito menyiapkan bagaimana meyakinkan DPR bahwa beliau menjadi figur yang menyatukan seluruh elemen di kepolisian, senior dan junior," tambah Fahri.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
