Banyumas (ANTARA News) - Banjir yang merendam sejumlah desa di Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah telah berangsur surut, kata Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Heriana Ady Chandra.

"Secara umum air sudah surut karena cuaca tadi siang tidak hujan. Sementara ini, kami sudah membuka dapur umum untuk melayani 190 jiwa karena perlengkapan memasak maupun makan yang mereka miliki telah hanyut terbawa banjir khususnya di Desa Purwodadi dan Kamulyan Kecamatan Tambak," katanya di Tambak, Banyumas, Minggu malam.

Menurut dia, dapur umum itu dibuka di dekat Pasar Tambak karena lokasinya berdekatan dengan lokasi yang paling parah terkena banjir, dan genangan airnya saat ini sudah surut 100 persen.

Kendati banyak rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir, dia mengatakan lagi, hingga Minggu malam ini tidak terjadi pengungsian.

"Mereka tetap tinggal di rumah masing-masing. Kondisi rumah mereka banyak terdapat lumpur sehingga Senin besok pagi akan dilaksanakan kerja bakti," katanya.

Dia mengakui kemungkinan adanya warga yang mengungsi ke rumah saudara mereka, sehingga sulit dilakukan pendataan.

Lebih lanjut, dia mengatakan bencana banjir yang terjadi sejak Sabtu (18/6) malam melanda Desa Selandaka, Prembun, Gumelar Kidul, Kemiri, Purwodadi, dan Kamulyan.

"Kami belum mengetahui secara pasti jumlah rumah yang terendam banjir. Teman-teman di kecamatan sedang merekap laporan bencana banjir tersebut bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyumas," katanya pula.

Selain itu, kata dia, seorang warga Desa Watuagung Kecamatan Tambak, Sumini (52) yang dilaporkan hanyut telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 11.00 WIB

Terkait tanah longsor yang mengisolasi Desa Watuagung, Heriana mengatakan pihaknya pada Minggu sore telah berupaya membuka jalur meskipun harus memutar.

Menurut dia, jalur tersebut bisa dilalui sepeda motor hingga mendekati permukiman warga.

"Memang ada satu jalur yang longsorannya begitu besar, tidak mungkin disingkirkan secara manual, harus mengerahkan alat berat untuk membongkar material longsoran tersebut," katanya lagi.

Informasi yang dihimpun, banjir bandang akibat luapan Sungai Tambak pada Sabtu (18/6) malam mengakibatkan lima rumah warga Desa Purwodadi RT01 RW01, hanyut terbawa arus tanpa tersisa.

Salah seorang warga yang rumahnya hanyut, Slamet mengaku mendengar gemuruh air beberapa saat sebelum banjir bandang itu menerjang rumahnya.

"Saya langsung meminta istri, anak, dan cucu untuk segera lari keluar rumah dan mencari tempat aman. Begitu berada di tempat aman, rumah saya hanyut terbawa banjir bandang itu," katanya lagi.

Selain menghanyutkan lima rumah warga, puluhan rumah lainnya di Desa Purwodadi mengalami kerusakan yang cukup berat terutama yang berada di bantaran Sungai Tambak.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016