Pontianak (ANTARA News) - Badan Ketahanan Pangan Kalimantan Barat mengatakan pihaknya saat ini sedang mempersiapkan program Toko Tani Indonesia di Kalbar mengantisipasi tingginya harga beras di provinsi itu.

"Sementara ini kita akan menyiapkan 16 toko tani di Kalbar dan akan kita tambah lagi pada tahun 2016 mendatang," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kalbar, Anggraito di Pontianak, Jumat.

Dia menjelaskan, melalui toko tani itu, nantinya disana akan dijual beras dengan harga yang sangat murah, dan sama dengan harga beras yang dijual Bulog.

"Beras itu akan dijual skeitar Rp7.900, sama dengan harga yang dijual Bulog. Nantinya 16 toko tani itu akan disebar di 14 kabupaten/kota yang ada di Kalbar," tuturnya,

Rencananya, lanjut Anggarito peresmian Toko Tani Kalbar akan dilakukan oleh Kementrian Pertanian pada Juni kemarin. Namun karena sampai saat ini jadwal Mentan, Andi Amran Sulaimanm masih belum bisa disesuaikan, maka hal itu belum bisa dilakukan.

Anggaraito mengatakan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menilai keberadaan Toko Tani Indonesia dapat menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan, sekaligus mengurangi disparitas.

"Keberadaan TTI juga mengubah struktur pasar baru yang selama ini terbentuk puluhan tahun dengan rantai pasok yang terlalu panjang," katanya.

Menurut dia, target utama TTI adalah membuat petani untung dan konsumen tersenyum karena harga murah akibat pembelian yang langsung dari petani.

"Kami berharap petani selalu dalam posisi untung karena bila rugi pasti beralih. Lagi pula, ketahanan pangan identik dengan ketahanan Negara sehingga kalau petani lemah maka Negara pasti ikut lemah," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016