Kupang, NTT (ANTARA News) - Tiga WNI yang diculik kelompok bersenjata di Lahad Datu, Negara Bagian Sabah, Malaysia, diduga berasal dari Provinsi NTT. Sepanjang 2016, sudah empat kali WNI berprofesi ABK kapal tunda dan kapal tongkang diculik di perairan di perbatasan Indonesia-Filipina dan kini Malaysia. 

"Saya baru terima informasinya tadi sore dan sekarang masih terus ditelusuri kebenaran dari informasi tersebut," kata Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, di Kupang, Minggu malam.

Lebu Raya mengatakan, dari informasi, ada tiga nama warganya yang tinggal di Nunukan, Kalimantan Utara, yang diculik kelompok bersenjata di Sabah itu, ketika sedang mencari ikan di perairan Malaysia.

Ketiga orang itu adalah Theodorus Kopong, Emanuel, serta juragan kapalnya yang bernama Lorens Koten.

"Tetapi untuk lebih jelas, kami masih koordinasikan dengan imigrasi di NTT untuk mengetahui kebenaran dari tiga nama yang dilaporkan itu," ujar Lebu Raya.

Dia berharap pembebasan WNI itu bisa dilakukan segera. "Karena kita juga tidak ingin agar warga NTT kita ditahan oleh kelompok-kelompok bersenjata di Malaysia. Dan kita juga mengharapkan jika memang benar warga kita yang ditangkap maka pemerintah pusat bisa membantu membebaskannya," kata dia. 

Komandan Korem 161/Wirasakti, di Kupang, Brigadir Jenderal TNI Heri Wiranto, ketika dikonfirmasi juga mengakui penculikan itu. Namun ia sendiri belum bisa memberikan informasi detail soal penangkapan itu. 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016