Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan pemberian bantuan bahan pangan melalui "voucher" atau kartu yang berisi saldo akan mulai diterapkan di 44 kota pada 2017.

Menurut Bambang, di Jakarta, Selasa, pada awal 2017, bantuan yang akan disalurkan melalui "voucher itu adalah bantuan beras untuk sejahtera (rastra).

Anggaran "rastra" sendiri kata Bambang pada 2016 sebesar Rp20 triliun.

"Namun, tidak sekaligus semua anggaran melalui "voucher" karena kita juga antisipasi kesediaan barangnya di pasar, takutnya vouchernya sudah ada, barangnya belum ada," kata dia.

Penyaluran voucher "rastra" di 44 kota tersebut, kata Bambang, termasuk proyek percobaan. Jika hasilnya sesuai target pemerintah, "voucher" tersebut nantinya akan menjadi medium bantuan bahan makanan lainnya seperti minyak goreng, telur, dan lain-lain.

Mekanisme "voucher" bahan pangan tersebut, kata Bambang, seperti uang elektronik namun dengan kriteria barang yang sudah ditetapkan. Saldo dalam "voucher" tersebut juga sesuai dengan harga bahan makanan.

Penggunaan "voucher" ini, kata Bambang, agar masyarakat memperoleh bantuan sosial sesuai jumlah yang ditetapkan, atau tidak berkurang dari rencana pemerintah.

Penggunaan medium non-tunai ini juga diharapkan membendung kelompok penerima bantuan untuk mempergunakan bantuan sosial guna membelu keperluan non-pokok.

"Sekarang kita mau jadi tepat sasaran. Pelan-pelan semua bantuan sosial akan tepat sasaran, jadi sedikit sekali yang akan menggunakan uang fisik nantinya," ujarnya.

Anggaran untuk subsidi terkait pangan yang dianggarkan pemerintah pada 2017 sebesar Rp52,3 triliun, terdiri dari subsidi pangan Rp19,8 triliun, subsidi benih Rp1,3 triliun dan subsidi pupuk Rp31,2 triliun.

Selain kartu atau voucher tersebut, kata Bambang, pemerintah juga mentransformasi Program Keluarga Harapan dengan melibatkan perbankan untuk menyalurkan bantuan.

"Untuk PKH, kita fokus kepada 6 juta keluarga miskin," ujarnya.



(T.I029/B/Y008/Y008) 16-08-2016 22:04:35

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016