Rekomendasi B20 sejalan dengan arah yang diinginkan Kadin Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia untuk meningkatkan kompetisi pengusaha lokal, menarik investasi asing yang akan membuka lapangan kerja baru, dan perbaikan infrastruktur untuk mening
Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia, dan Pemerintah Indonesia bekerja sama untuk mencapai tujuan rekomendasi Pertemuan Puncak B20 yang menghasilkan empat poin utama dan dijabarkan dalam 20 poin.

"Rekomendasi B20 sejalan dengan arah yang diinginkan Kadin Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia untuk meningkatkan kompetisi pengusaha lokal, menarik investasi asing yang akan membuka lapangan kerja baru, dan perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan efisiensi perdagangan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, perekonomian global saat ini menghadapi transformasi penting dan dihadapkan pada sejumlah kesempatan serta tantangan, kembali mempertemukan sejumlah pelaku dunia usaha yang berasal dari negara anggota G20.

Dalam Pertemuan Puncak B20 (B20 Summit) yang merupakan bagian penting dari KTT G20, sebanyak 900 lebih pelaku usaha yang berasal dari 500 perusahaan terkemuka menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk G20.

Menurutnya, dalam pertemuan yang berlangsung pada 3-4 September 2016 di Kota Hangzhou, China itu dihasilkan empat poin utama yang dijabarkan dalam 20 poin rekomendasi.

Poin pertama adalah membuat langkah terobosan untuk pertumbuhan ekonomi global dengan rekomendasi mendorong kewirausahaan dan inovasi, mengembangkan infrastruktur secara transparan, meningkatkan peran bank-bank pembangunan multilateral dalam pembiayaan infrastruktur, memfasilitasi pasar untuk pembiayaan hijau dan investasi, dan mempromosikan inklusi keuangan melalui teknologi digital.

Poin kedua adalah mengembangkan ekonomi global dan tata kelola yang efisien dan efektif, dengan rekomendasi mengoptimalisasi peraturan keuangan global untuk mendorong pertumbuhan, memfasilitasi akses UKM terhadap pembiayaan, mengadopsi kebijakan pajak yang konsisten dan selaras, memperkuat kerja sama antarpemerintah melawan korupsi, dan mempromosikan kondisi bisnis yang lebih transparan untuk mendorong kompetisi.

Poin ketiga mendorong investasi dan perdagangan internasional yang kuat dengan rekomendasi memperkuat sistem perdagangan multilateral dan mengurangi usaha-usaha yang bersifat proteksionis, meratifikasi dan mengimplementasi Perjanjian Fasilitasi Perdagangan (TFA) pada akhir 2016, mendukung e-Commerce melalui "Electronic World Trade Platform" (eWTP), serta mendukung usaha untuk memfasilitasi partisipasi UKM dalam rantai nilai global, serta meningkatkan kebijakan kondisi investasi global.

Poin keempat adalah mempromosikan pembangunan yang inklusif dan saling berhubungan dengan rekomendasi menghapus hambatan struktural yang menurunkan rasio partisipasi masyarakat muda dan wanita dalam angkatan kerja, mengembangkan program untuk mengurangi ketidaksesuaian antara keahlian yang dibutuhkan dan yang tersedia, meningkatkan kondisi regulasi yang mendorong pertumbuhan UKM, mempromosikan pendekatan yang inovatif untuk infrastruktur masa depan, serta membangun konektivitas infrastruktur bagi semua sektor.

Melalui rekomendasi yang diberikan, B20 percaya bahwa G20 akan membentuk kondisi yang membantu komunitas bisnis internasional dalam perdagangan dan investasi, mengembangkan model bisnis yang baru, dan membuat lapangan pekerjaan baru.

Hal ini sangat penting untuk mencapai tujuan G20, yaitu membangun ekonomi dunia yang inovatif, invigurasi, interkoneksi, dan inklusif serta memastikan pertumbuhan yang seimbang dan berkelanjutan.

Pada pertemuan KTT tahun lalu, G20 menekankan ambisinya untuk meningkatkan GDP G20 sebesar 2 persen secara kolektif pada 2018, sebagaimana disetujui pada KTT Brisbane 2014.

Rencana aksi antara lain terkait dengan strategi pertumbuhan yang sudah disesuaikan dan jadwal implementasi. Karena itu B20 setuju untuk terus mendorong G20 untuk mengambil tindakan yang kuat dan konsisten dengan seluruh rencana dan komitmen tersebut.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016