Jakarta (ANTARA News) - Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan yang turut serta memfasilitasi pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengakui bahwa pembicaraan dalam pertemuan itu juga menyinggung tentang aksi 4 November 2016.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, mengatakan pertemuan Jokowi-Prabowo memang menyinggung terkait rencana aksi unjuk rasa pada 4 November 2016.

"Memang disinggung mengenai tanggal 4. Tapi itu saya lihat tidak terlalu detail. Intinya adalah kita ingin, mau semua demokrasi jalan dengan baik," kata Luhut.

Ia menambahkan, kedua tokoh sepakat bahwa demonstrasi itu adalah hak konstitusi setiap warga negara, tapi harus dilakukan dengan bertanggung jawab.

"Artinya jangan sampai terjadi huru-hara dan hal yang tidak baik. Karena itu akan merusak kredibilitas bangsa ini," katanya.

Selebihnya, Luhut menambahkan, pertemuan Jokowi dengan Prabowo lebih banyak membicarakan mengenai persoalan bangsa yang lain termasuk masukan dari Prabowo kepada pemerintah.

Luhut mengungkapkan pertemuan tersebut dilatarbelakangi oleh janji Jokowi kepada Prabowo pada 2014 untuk berkunjung ke Hambalang pada suatu saat.

"Sudah lama dia rancang-rancang, tiba-tiba teringat, terus Presiden minta saya ngatur karena beliau tahu saya dengan Prabowo kenal baik," katanya.

Selama dua jam, pertemuan itu diwarnai suasana santai.

"Banyak ketawa-ketawa mengenai lucu-lucu lah. Tapi saya pikir satu pesan yang jelas, bahwa pemimpin itu boleh saja bersaing, tapi kalau sudah selesai membangun negara, mereka menjadi satu. Nah itu saya pikir salah satu kehebatan Pak Prabowo sebagai seorang yang menjadi kompetitornya Pak Jokowi tapi pada waktunya begitu bicara masalah NKRI, Pak Prabowo tuh tidak lagi melihat masa lalu," katanya.

Pada kesempatan itu, Prabowo juga banyak memberikan pendapat dan masukan tentang pembangunan, keamanan, dan ekonomi yang menurut Luhut searah dengan kebijakan Presiden Jokowi.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016