Taipei (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Taiwan TransAsia Airways mengungkapkan, Selasa, perusahaan tersebut akan ditutup setelah dua kecelakaan pesawat yang merenggut korban jiwa dan menyebabkan kerugian keuangan.

Para anggota direksi mencapai kesepakatan dalam rapat untuk menutup TransAsia Airways, dengan semua penerbangan akan dihentikan.

CEO Liu Tung-ming mengungkapkan kepada awak media tentang keputusan menyakitkan itu.

"Saya minta maaf usaha kami tidak dapat memenuhi harapan publik," ujar Liu, dikutip dari laporan AFP.

"Rapat dewan direksi hari ini menyetujui keputusan penutupan perusahaan dan penghentian semua penerbangan mulai hari ini."

Kecelakaan tragis pesawat dengan kode penerbangan GE235 pada Februari 2015 menarik perhatian dunia karena rekaman video menunjukkan pesawat menukik di atas jembatan layang dan kemudian jatuh ke sungai sesaat setelah lepas landas dari Taipei. Insiden itu menewaskan 43 orang.

Kecelakaan tersebut terjadi hanya tujuh bulan setelah pesawat lain menabrak pepohonan dan rumah warga dekat Kota Magong di Pulau Penghu sehingga merenggut 48 korban jiwa.

TransAsia merupakan maskapai penerbangan swasta pertama Taiwan yang didirikan pada 1951. Perusahaan membuat enam program pelatihan setelah terjadinya kedua insiden tragis tersebut.

TransAsia mengalami kerugian 1,1 miliar dolar Taiwan (setara Rp464 miliar) pada tahun lalu.  Kerugian meroket menjadi 2,2 miliar dolar Taiwan pada kuartal pertama tahun ini, dan pada Oktober anak perusahaan TransAsia, yakni maskapai berbiaya murah V Air gulung tikar.  (ab/)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016