Jakarta (ANTARA News) - Sebelas panggung budaya dari penjuru nusantara dipastikan akan menampilkan berbagai atraksi kebudayaan dalam perhelatan aksi "Kita Indonesia" yang digelar bersamaan dengan Car Free Day di sepanjang Jalan Sudirman - Thamrin, Jakarta, Minggu (4/12).

"Kegiatan besok untuk merayakan Indonesia, kegiatan kebangsaan. Seluruh rangkaian acara adalah ekspresi dan pengungkapan dari kebebasan Indonesia," kata Penanggung jawab Aksi Kita Indonesia, Jeanette Sudjunadi, di Jakarta, Sabtu.

Kegiatan ini juga akan diwarnai flash mob sebagai simbol kebersamaan seluruh rakyat Indonesia. Kegiatan itu akan dimulai sekitar pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Menurut dia, sesuai tajuk aksi "Kita Indonesia", maka sebagian besar acara merupakan kegiatan budaya, dengan partisipasi seniman, budayawan di seluruh tanah air.

"Sampai malam ini, permintaan untuk turut dalam kegiatan kita masih mengalir dari berbagai daerah. Yang akan tampil bukanlah budawayan atau artis dari Jakarta, seluruhnya dari daerah, ada Kalimantan, sumsel, Jateng, Jatim, Bali, dan lainnya. Mereka datang ke sini untuk mempresentasikan, memperlihatkan keindahan Indonesian dari angle budaya," tutur Jeanette.

Kegiatan itu sekaligus menggambarkan kekayaan Indonesia bukan hanya sumber daya alam, keindahan pariwisata ataupun budayanya, tapi juga keragaman anak negeri.

"Anak negeri ini hidup berdampingan dengan menyenangkan, dengan baik, akan kita ekspresikan di dalam flash mob. Kita ingin merepresentasikan, merayakan Indonesia kaya, luar biasa, setiap setengah jam kita akan mengajak saudara-saudara kita yang hadir untuk flash mob. Ada makna disampaikan, hidup bersamaan," katanya seraya menambahkan panitia akan mengajak ratusan ribu warga indonesia sepanjang Thamrin mengumandangkan lagu Indonesia Raya.

Dalam kesempatan yang sama Jeanette menyampaikan panggung utama akan berada di antara Plaza Indonesia dan Kempinski. Sementara berbagai atraksi budaya di 10 panggung lainnya tersebar sepanjang jalan Sudirman - Thamrin, diantaranya di Patung Kuda (Tari Buyung, Karinding, Pendet Bali, Padus Passeban), Jalan Sunda (Tor-tor, Hadroh, qosidah), Jl Blora (Dol Bengkulu, Mandau Kalimantan), Jalan Setia Budi (Tor-tor, Gemufamire), Benhil (Cokekan, Barongan, Kuda Lumping), Hotel Sultan (Debuk dan Pencak Rampak Beduh) dan gedung BNI (Gandring, Kuntulan).

Panitia kegiatan "Aksi Kita Indonesia" juga memastikan tidak ada orasi politik atau bersangkutan dengan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) manapun, termasuk Pilkada DKI.

"Tidak ada orasi, pidato, hanya sapaan, bukan hanya ketum partai tapi juga tokoh masyarakat yang terlibat," imbuhnya.

Panitia kegiatan, Taufik Basari menekankan Aksi Kita Indonesia adalah kegiatan bernuansa budaya, bukan kegiatan politik.

"Inisiator kegiatan ini memang dari partai politik, tapi kita tidak mengaitkan dengan kegiatan politik apapun atau mengusung pilkada apapun, termasuk pilkada DKI. Idenya muncul setelah melihat semangat kebersamaan turun, saling benci, saling tuding," kata Tobas, sapaan Taufik Basari.

(S037/I007)

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016