Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian melanjutkan pemberdayaan sentra Industri Kecil Menengah (IKM) melalui penguatan kelembagaan, fasilitasi penggunaan teknologi terkini dan fasilitasi peningkatan Unit Pelayanan Teknis (UPT).

Selain itu, melakukan pendampingan Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) serta pembangunan dan revitalisasi melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada 1.852 sentra IKM yang dibina pada tahun 2016.

“Untuk pengembangan produk IKM, tahun ini kami masih menjalankan program bimbingan dan fasilitasi penerapan standarisasi dan sertifikasi, pendaftaran HKI serta perbaikan desain kemasan dan merek kepada 3.865 IKM,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Gati menyampaikan, realisasi Kredit Usaha Rakyat yang dikucurkan untuk IKM pada tahun ini sebesar Rp4,14 triliun untuk 187.871 unit usaha.

Bahkan, lanjutnya, dalam peningkatan daya saing IKM, Kemenperin melaksanakan program restrukturisasi mesin dan peralatan IKM berupa skema pembiayaan investasi pembelian mesin dan peralatan kepada 67 IKM.

Selanjutnya, memfasilitasi perluasan pasar melalui promosi dan pemasaran produk bagi 486 IKM.

Dalam mewujudkan kegiatan tersebut, Kemenperin meluncurkan terobosan melalui e-Smart IKM. "Kami telah melakukan koordinasi dan sinergi program yang akan dituangkan dalam MoU dengan BPS, PT. Pos Indonesia, Kominfo serta market place dan perusahaan startup lainnya dengan target sampai tahun 2019 sebanyak 50 sentra IKM dengan total 50.000 unit IKM,” paparnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016