Rio de Janeiro (ANTARA News) - Stadion legendaris Brasil, Maracana, yang menjadi tempat digelarnya Piala Dunia 2014 dan Olimpiade 2016 rusak dan terlantar akibat perselisihan perusahaan pengelola.

Rumput lapangan sudah menguning, besi pembatas tribun berkarat dan kursi penonton dicuri akibat kekeliruan yang mengakibatkan tempat bersejarah di Rio de Janeiro itu terlantar.

Rio adalah kota dengan penduduk yang cukup miskin, banyak penduduknya hidup dari sepak bola. Tapi mereka tidak bisa menyaksikan pertandingan karena stadion terbesarnya tidak terurus.

Dua tim teratas yang menggunakan stadion itu, Flamengo dan Fluminense, harus mencari tempat alternatif untuk memainkan pertandingan liga akan dimulai minggu depan.

Stadion yang pertama kali dibuka pada 1950 itu berkapasitas 79.000 kursi penonton dan direnovasi menjelang Piala Dunia 2014 dengan biaya 372juta dolar AS.

Biaya itu dua kali lipat dari rencana anggaran awal dan dalam perjalanannya, proyek itu dinodai dugaan korupsi.

Pada empat bulan lalu, stadion masih terlihat bagus karena menjadi lokasi pertandingan Olimpiade musim panas 2016 yang menjadi pusat perhatian dunia.

Namun saat ini stadion itu gelap gulita menyusul diputusnya aliran listrik.

"Situasi ini sangat mengkhawatirkan. Setiap hari stadion terus memburuk," kata Eduardo Bandeira, presiden Flamengo dilansir dari AFP, Jumat.

Pertengkaran Bisnis


Terlantarnya Maracana diakibatkan pihak-pihak yang menggunakan stadion tidak sepakat terkait siapa yang bertanggung jawab memelihara stadion.

Konsorsium swasta, Maracana SA, menyerahkan stadion kepada penyelenggara Olimpiade selama delapan bulan hingga 30 Oktober tahun lalu.

Maracana SA mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka "belum mengambil kembali kepemilikan stadion," dan menyatakan Panitia Olimpiade 2016 "belum memenuhi komitmennya untuk mengembalikannya dalam keadaan seperti saat mereka menerimanya."

Direktur komunikasi Olimpiade Rio 2016, Mario Andrada, mengklaim  panitia meninggalkan stadion dalam "kondisi yang lebih baik daripada saat menerimanya."

Dia mengatakan panitia "dipaksa untuk melaksanakan pemeliharaan yang seharusnya dilakukan" oleh Maracana SA. Demikian AFP.

Pewarta: Alviansyah P
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017