Tentu sama saja, kalau ada demonstrasi luar negeri membawa bendera merah putih, ya tentu kita larang juga kan. Kecuali kalau demonstrasinya mendukung suatu negara
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla memahami Kedubes Palestina yang menyesalkan dan melarang bendera kebangsaannya dikibarkan dalam unjuk rasa yang tidak ada kaitannya dengan Palestina dan murni urusan politik dalam negeri Indonesia.

"Tentu sama saja, kalau ada demonstrasi luar negeri membawa bendera merah putih, ya tentu kita larang juga kan. Kecuali kalau demonstrasinya mendukung suatu negara, katakanlah Palestina, orang bawa bendera mungkin saja sama berarti dengan dukungan," ujar Wapres di Jakarta, Kamis.

JK sepakat jika aksi unjuk rasa tidak ada hubungannya dengan negera itu, maka tidak perlu membawa-bawa benderanya.

Dalam pernyataan persnya kemarin, Kedutaan Besar Palestina di Jakarta menyatakan bahwa pemerintah dan rakyat Palestina menyesalkan bendera Palestina dikibarkan pada demonstrasi di Indonesia yang dinilai Palestina tidak ada kaitannya dengan kepentingan Palestina.

"Kedutaan Besar Palestina menyesal mengetahui bahwa akhir-akhir ini bendera Palestina telah beberapa kali dikibarkan pada saat aksi demonstrasi yang kurang damai dan murni terkait urusan politik dalam negeri Indonesia," kata Kedubes Palestina.

Kedubes Palestina menilai pengibaran bendera Palestina dalam aksi demonstrasi yang tidak damai dan terkait politik dalam negeri Indonesia adalah sikap yang tidak dapat diterima dan tidak bisa dianggap sebagai bentuk dukungan atau solidaritas untuk Palestina.

"Teman-teman Palestina yang tulus dan benar harus berkeinginan untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di dalam negeri mereka sendiri bila mereka memang ingin perdamaian tercapai di Palestina," kata  Kedubes Palestina.

"Oleh karena itu, pihak Kedubes Palestina berharap dan meyakini bahwa masyarakat Indonesia tidak bisa ditipu oleh orang-orang atau kelompok yang mungkin menggunakan bendera Palestina untuk menutupi maksud jahat dari agenda politik tersembunyi yang mereka miliki."

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017