Kendari (ANTARA News) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), mengaku belum bisa memastikan penyebab ledakan yang terjadi di kediaman Wali kota Kendari, Asrun, Kamis pagi.

"Kesimpulan hasil pemeriksaan sementara diperoleh info bahwa ledakan yang terjadi bukan merupakan hasil ledakan dari rangkaian bom," kata Kapolda Sultra, Brigjen Andap, memberikan keterangan perkembangan pemeriksaan ledakan di kediaman orang nomor satu di Kendari tersebut, Kamis malam.

Ia mengatakan, tempat kejadian perkara (TKP) dinyatakan sterill dan aman.

"Kami juga akan melaksakan pemeriksaan lanjut yaitu melalui identifikasi oleh para ahli dari Puslabfor Polda Sulsel untuk mengetahui apa penyebab ledakan tersebut," katanya.

Sebagai informasi, katanya, bahwa pada Kamis (9/2) sekitar pukul 07.45 Wita, di kediaman pribadi Wali kota Kendari, Asrun, yang beralamat di Jalan Syech Yusuf ll Kelurahan Korumba, Kec. Mandonga, telah terjadi ledakan.

Setelah mendapat info tersebut, petugas Kepolisian segera datang, lanjut menutup TKP Ledakan.

"Kita amankan para saksi dan ambil keterangan (saksi yang kebetulan berada di TKP, 3 orang)," katanya.

Selanjutnya, kata Andap, dilakukan sterilisasi yang dilaksanakan Tim Jibom Brimob Polda Sultra.

Ledakan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, kecuali kerusakan pada beberapa bagian rumah.

Saat ledakan, putra Asrun yakni Adriatma Dwi Putra yang merupakan calon wali kota Kendari, bersama istrinya sedang beristrahat di rumah itu. Sedangkan wali Kota Kendari, Asrun sedang berada di Rumah Jabatan Wali Kota Kendari.

Pewarta: Suparman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017